Menampilkan: 1 - 10 dari 10 HASIL

Wisata Banjarmasin: Naik Klotok ke Pasar Terapung & Pulau Kembang

Hello!

Kalau di blog post sebelumnya aku bahas soal kuliner di Banjarmasin, kali ini aku mau share pengalaman seru naik klotok ke Pasar Terapung dan Pulau Kembang. Klotok adalah perahu khas Kalimantan yang banyak digunakan oleh masyarakat Kalimantan sebagai alat transportasi di sungai, serta berbagai aktivitas bisa berlangsung di atas klotok, termasuk jual-beli.

Klotok juga banyak digunakan sebagai perahu wisata. Saat itu aku naik klotok dari daerah Muara Kuin. Harga penyewaan klotok ini sekitar Rp 200,000 – Rp 400,000. Lain dengan klotok yang digunakan warga lokal untuk beraktivitas, klotok untuk wisata biasanya dijalankan dengan mesin. Klotok.

Klotoknya ada atap! Di bawah atap, jalannya harus sambil jongkok.
Warga yang pulang dari berdagang di Pasar Terapung Banjarmasin

Wisata ke Pasar Terapung, Banjarmasin

Naik klotok ke Pasar Terapung itu bagusnya berangkat subuh, supaya bisa lihat aktivitas pasarnya. Sayangnya, waktu itu aku dan teman-teman sedikit kesiangan (kami berangkat jam 6), jadi beberapa pedagang sudah pulang.

Rere’s super cool silhouette
Tapi masih sempat menikmati matahari terbit di Banjarmasin
Beberapa warga sudah mulai beraktivitas

Sesampainya di pusat Pasar Terapung, ternyata masih ada aktivitas jual-beli, yeay!

Tidak hanya jual-beli, beberapa klotok juga menyediakan beragam makanan. Transaksi dilakukan dari perahu ke perahu. Kebanyakan barang yang dijual adalah sayur-mayur dan buah-buahan.

Aktivitas jual-beli di Pasar Terapung, Banjarmasin
Rere coba belanja buah-buahan dari salah satu klotok

Setelah belanja di Pasar Terapung, tujuan selanjutnya adalah mengunjungi Pulau Kembang!

Taman Wisata Alam Pulau Kembang

Masih dengan klotok yang sama, kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Kembang. Pulau Kembang ini terletak di sebelah barat Kota Banjarmasin, tepatnya di tengah Sungai Barito, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Pulau Kembang ini merupakan habitat alami para kera ekor panjang atau monyet, yang menjadi objek wisata terkenal.

Taman Wisata Alam Pulau Kembang
Selamat datang!

Harga tiket atau karcis masuk Pulau Kembang untuk weekday adalah:
– WNI : Rp 5,000 / orang
– WNA : Rp 100,000 / orang

Sementara untuk weekend dan hari libur, harga tiket atau karcis masuknya adalah:
– WNI : Rp 7,500 / orang
– WNA : Rp 150,000 / orang

Memasuki pulau ini pertama kali setelah beli tiket adalah melihat altar tempat meletakkan sesajen bagi para ‘penjaga’. Ada 2 arca kera putih atau Hanoman di altar tersebut. Selanjutnya, ada jalan setapak untuk menyusuri dalam hutan pulau ini.

Sangat disarankan untuk tidak memegang handphone atau benda kecil apapun di tangan, karena katanya bisa diambil sama monyetnya. Namun, karena kamera cukup besar, jadi nggak apa-apa. Bisa beli kacang-kacangan juga di dekat pintu masuk kalau kamu ingin memberi makan monyet. Sekali ngasih makan 1 monyet, bisa-bisa kamu dikejar sama monyet lain yang mau makanan juga. Jadi ya…. Hati-hati aja….

Groufie sebelum dikerubungin monyet
Monyet yang masih belepotan mulutnya
Garuk-garuk…

Suatu hal yang lucu, monyet-monyet di sini lumayan sadar kamera. Rata-rata, setelah jepretan pertama, mereka akan nengok ke arahmu. Hahaha.

Masih garuk-garuk, tapi mau difoto
Bingung? Pegangan.
Ibu dan anak monyet

Konon katanya, Pulau Kembang ini berasal dari kapal Inggris yang dihancurkan pada tahun 1750-an atas perintah Sultan Banjar. Kemudian, pohon-pohon mulai tumbuh di puing tersebut dan lama-kelamaan menjadi sebuah pulau yang kemudian dihuni monyet.

Kalau berkunjung ke Banjarmasin, jangan lupa untuk mengunjungi 2 tempat ini ya!
Ada ide tempat atau objek wisata mana lagi yang asyik dikunjungi di Banjarmasin?

———————————————————-

Thank you for reading,
See you on the next post!

Love,
Marga

Wisata Surabaya: Menginap di FaveHotel & Sarapan di Soto Lamongan Cak Har

Hello!

Bulan lalu, akhirnya aku menginjakan kaki di Surabaya, yeay! Tujuan utama ke Surabaya kali ini tidak lain tidak bukan adalah untuk pentas taiko bersama U-maku Eisa Shinka Indonesia di acara Japanese Kingdom, PTC Surabaya. Acara bazar baju, makanan kekinian, dan lain-lain ini diramaikan dengan banyak hiburan, mulai dari cosplay, taiko performance, cooking demo, sampai dengan penampilan artis papan atas, Raisa.

U-maku Eisa Shinka Indonesia @ Japanese Kingdom

Pengalaman Menginap di FaveHotel, Graha Agung Surabaya

Pakuwon Square Akii No 10-11
Jl. Mayjend Yono Soewoyo, Pakis
Surabaya

Long story short, setelah selesai pentas, aku dan teman-teman menginap di FaveHotel Graha Agung Surabaya. Lokasi ini dipilih karena dekat dengan tempat pentas. Kami dapat fasilitas Room Only (tanpa breakfast atau sarapan). Nggak masalah, karena kami mau makan sesuatu yang khas Surabaya!

FaveHotel Graha Agung Surabaya
Suasana lobby FaveHotel

Suasana hotel yang didominasi warna ungu ini terkesan trendy dan segar. Sayangnya, proses check in lumayan lama. Tombol lift yang sedikit sulit dipencet ini juga cukup merepotkan.

Suasana kamar standard room di FaveHotel Graha Agung Surabaya
Kamar mandi
WC

Kamar yang kami dapat tidak ada jendela ke luar gedung, not actually my favorite kind of room, tapi nyaman kok. Kamar mandinya sangat bersih. Di sini tersedia 2 handuk yang bisa dipakai, gratis. Sebelum kamu pakai alat-alat mandi di sini, perhatikan baik-baik ya, karena ada beberapa yang harus bayar kalau mau dipakai.

Di ruangan ini tersedia air mineral ukuran 600ml gratis untuk dikonsumsi. Di kamar mandi ada air mineral dengan ukuran yang lebih besar, tapi karena ternyata harus bayar, tidak kami sentuh, hahaha.

Sprei yang tersedia wangi dan bersih. Tidak ada kulkas dan lemari baju, tapi ada gantungan di samping ranjang untuk menggantung pakaian. Colokan ada di tiga tempat, samping ranjang, di meja dan kamar mandi.

Sarapan di Soto Ayam Lamongan Cak Har

Jl. Dr. Ir. H. Soekarno

Soto Lamongan Cak Har

Karena kamar yang dipesan di hotel adalah tipe room only, aku dan teman-teman harus keluar untuk cari makan. Setelah search di internet dan minta rekomendasi teman-teman yang pernah tinggal di Surabaya, akhirnya kami memutuskan untuk makan Soto Ayam Lamongan Cak Har

Di daerah sekitar hotel ini tidak ada kendaraan umum. Cari taksi pun susah. Tapi jangan cemas, karena di Surabaya ini sudah ada Uber, walaupun belum banyak. Untuk kamu yang belum pernah coba Uber, download, dan masukkan kode margaa8ue untuk dapatkan voucher Rp 75,000!

Anyway, Soto Ayam Lamongan Cak Har ini terletak di samping jalan besar dan ramai banget. Jadi sangat mudah untuk menemukannya! Berhubung datang ke sini pakai Uber, jadi nggak perlu repot-repot cari parkir. Nyatanya sih parkir di sini luasnya pas-pasan.

Di dalam rumah makan ini, terdapat sangat banyak tempat. Ada juga ruangan yang ber-AC di dalam. Di samping rumah makan, ada kafe untuk kamu yang ingin ngopi-ngopi cantik habis makan soto. Selain itu, ada tempat belanja oleh-oleh juga, sayangnya di tempat ini tidak bisa pakai debit. Jangan lupa sediakan uang cash!

Menu jagoan di tempat ini ya sudah pasti Soto Lamongan nya! Sebenarnya, di tempat makan ini, menunya hanya soto lamongan saja, tidak ada ayam goreng dan sebagainya. Sotonya lezat dan segar, Bumbu koya bisa tambah sesuka hati dan kalau ingin yang pedas, bisa tambahkan sambal. Worth the price!

———————————————————————

Perjalanan ke Surabaya ini seru banget! Would love to come back karena belum sempet nyobain bebek sinjay yang ramai dibincangkan <3

———————————————————————

Thank you for reading,
See you on the next post!

Love,
Marga

4 Tempat Wisata Okinawa yang Wajib Kamu Kunjungi!

Hello!

Kalau traveling ke Jepang, kebanyakan orang pasti memilih untuk mengunjungi Tokyo, Kyoto, Osaka, atau Hokkaido. Beberapa waktu lalu, aku berkesempatan untuk mengunjungi Okinawa, daerah paling selatan di Jepang. Perjalanan ditempuh dari Jakarta dengan JAL (Japan Airlines), sekitar hampir 12 jam, dengan 1 kali transit di Tokyo (mendarat di Narita, dan pindah bandara ke Haneda).

Walaupun akhir Oktober, di Okinawa ini justru udaranya masih hangat. Namanya juga di daerah selatan, lebih dekat dengan khatulistiwa.

Kalau kamu berencana untuk liburan ke Okinawa, dan masih menyusun itinerary, pastikan 4 tempat ini ada di dalam list-mu ya!

1. Okinawa Churaumi Aquarium

Okinawa Churaumi Aquarium

Jaraknya kurang lebih 2 jam dari pusat kota. Sesuai dengan namanya, atraksi di sini adalah aquarium berbagai macam ikan. Tidak jauh dari pintu masuk, ada sebuah aquarium rendah di mana kita bisa meneyentuh langsung bintang laut di dalamnya. Mirip-mirip dengan adegan di film Finding Dory.

Okinawa Churaumi Aquarium

Jalan terus ke dalam, ada sebuah aula besar dengan aquarium berisi whale-shark yang jadi bintang utama. Uniknya, semua ikan selalu berenang ke arah kanan, memutari aquarium.

Untuk mencapai Okinawa Churaumi Aquarium, bisa naik bus dari Naha Airport atau Naha Bus Terminal (transit di Nago Bus Terminal). Harga tiket masuk untuk pelajar SD & SMP adalah 610yen, pelajar SMA 1,230Yen, dan dewasa 1,850Yen. Untuk rombongan (lebih dari 20 orang) atau datang di sore hari (setelah jam 16:00), harga tiket bisa lebih murah!

Okinawa Churaumi Aquarium

Okinawa Churaumi Aquarium

Jam Buka: 08:30-18:30 (Oktober – Februari) | 08:30-20:00 (Maret – September)

Website: https://churaumi.okinawa/en/

2. Okinawa World

Okinawa World

Butuh waktu sekitar 2 jam dari pusat kota untuk mencapai Okinawa World. Bisa naik bus dari Naha Bus Terminal. Di dalamnya ada banyak atraksi yang menarik, mulai dari wisata alam sampai dengan budaya. Jangan lupa untuk masuk ke Gyokusendo Cave, goa sepanjang 5km, kedua terpanjang di Jepang katanya. Tidak perlu cemas jalan jauh, karena yang dibuka untuk umum hanya sepanjang 850m.

Gyokusendo Cave Okinawa World

Kunjungi juga Kingdom Village di sini, lihat-lihat rumah tradisional Okinawa, dan juga beli oleh-oleh. Ada spot di mana kamu bisa coba main enggrang gratis juga. Walau kelihatan mudah, ternyata sulit banget!

Kingdom Village Okinawa World

Di jam-jam tertentu, ada pertunjukan Eisa (tarian tradisional khas Okinawa) yang sangat enerjik di Eisa Plaza. Selama pertunjukkan dilarang mengambil gambar, tapi setelah selesai kita diperbolehkan foto dengan para penarinya.

Harga tiket masuk Okinawa World ini bervariasi, tergantung atraksi apa saja yang ingin dilihat. Tiket terusan (Gyokusendo Cave, Kingdom Village, dan Habu (Ular) Museum) seharaga 1,650Yen untuk dewasa dan 830Yen untuk anak-anak. Jika ingin mengunjungi Gyokusendo Cave dan Kingdom Village saja, cukup membayar 1,240Yen untuk dewasa dan 620Yen untuk anak-anak. Sementara jika ingin melihat Habu Museum saja, harus beli tiket seharga 620Yen untuk dewasa dan 310Yen untuk anak-anak.

Okinawa World

Jam Buka: 09:00-18:00

Website: http://www.gyokusendo.co.jp/okinawaworld/en/

3. Shurijo Castle

Shurijo Castle Okinawa

Waktunya wisata sejarah! Shurijo Castle atau ini merupakan pusat pemerintahan Ryukyu (nama Okinawa pada zaman dahulu), dengan arsitektur yang dipengaruhi oleh Cina. Untuk mencapai Shuri Castle, bisa naik bus atau monorail (Yui Rail). Dari pemberhentian bus, harus nanjak ke atas, jadi siapkan sepatu yang nyaman ya!

Ada area gratis dan bayar. Area gratis meliputi taman kastil dan gerbang. Jika ingin istirahat atau beli oleh-oleh, bisa mampir di Keizuza & Yomotsuza. Untuk melihat arsitektur Shuri Castle yang unik dan penuh warna, harus masuk ke area berbayar. Cukup merogoh kocek sebesar 310Yen untuk pelajar SD & SMP, 660Yen untuk pelajar SMA, atau 820Yen untuk dewasa.

Shurijo Castle Okinawa

Shurijo Castle

Jam Buka: 08:30-19:00 (April – Juni & Oktober – November) | 08:30-20:00 (Juli – September) | 08:30-18:00 (Desember – Maret)

*Tutup setiap Rabu dan Kamis pertama di bulan Juli

Website: http://oki-park.jp/shurijo/en/

Turun dari Shuri Castle, jangan lupa untuk coba es krim Blue Seal ya! Es krim ini ada di banyak tempat sepanjang Okinawa, salah satunya di Shuri Castle. Rekomendasiku adalah Blue Wave Ice Cream. Rasanya agak kayak lemon, tapi ada manisnya. Kalau di Indonesia, beda tipis sama es krim Kul-kul zaman dulu. Harganya 350Yen.

Blue Seal Okinawa Ice Cream

4. Kokusai-Dori

Naha Kokusai Dori Okinawa

Terletak di tengah kota, Kokusai-Dori ini adalah tempat jualan oleh-oleh, atau pernak-pernik khas Okinawa lainnya. Kalau mau cari oleh-oleh yang murah dalam jumlah banyak, di sini tempatnya! Beli gantungan kunci, pulpen, atau tempelan kulkas, di sini lengkap.

Naha Kokusai Dori Okinawa

Bicara soal oleh-oleh, jangan lupa beli Beni-Imo, kue khas Okinawa rasa ubi ungu yang lezat! Kalau lupa beli di sini, di Naha Airport juga ada banyak. Harganya sama, malah di airport seringkali jadi lebih murah karena duty free.

Sewaktu ke Kokusai-Dori, aku mengunjungi rumah makan vegetarian yang menyajikan makanan enak! Kebanyakan yang datang ke sini adalah senior citizen yang udah harus memerhatikan pola makan demi kesehatannya. Bayarnya nanti sesuai dengan lauk yang dipilih.

Kokusai-Dori

————————————————–

Liburan ke Okinawa, Dimana Menginapnya?

Ini banyak menjadi pertanyaan juga. Buat yang liburan dengan budget terbatas, bisa coba menginap di Kerama Guest House. Harga per-malamnya cukup murah, untuk ranjang tingkat (disebutnya Dormitory), 1,600Yen per-malamnya. Sementara jika ingin ruangan tatami pribadi (kapasitas max 5 orang), harganya sekitar 3,800Yen – 8,500Yen per-malamnya, tergantung dengan jumlah orang yang menginap.

Kerama Guest House Naha Okinawa
Kerama Guest House Naha Okinawa

Tersedia mesin cuci koin, dapur, dan ruang tengah di sini. Kamar mandi dan WC-nya di luar kamar tidur. Di sini cukup banyak orang asing yang menginap, jadi kamu bisa juga tanya-tanya soal wisata Okinawa pada mereka, ramah-ramah kok! Recommended buat menghemat budget perjalanan.

Lantai 2 Kerama Guest House ini khusus wanita, jadi tidur bisa lebih nyaman dan tenang!

Kerama Guest House

Web: http://www.guesthouse-okinawa.com/index_en.html

BACA JUGA: Terbang ke Jepang Bareng JAL (Japan Airlines)

Bagaimana, sudah siap berlibur ke Okinawa, Jepang? Yuk, kerja keras dan menabung untuk beli tiketnya!

————————————————–

Let’s connect! 

I don’t bite 😀

Tempat Wisata di Solo, Museum Purbakala Sangiran Sarat Budaya

Hello!

Sudah pernah berkunjung ke kota Solo sebelumnya? Kota ini merupakan persinggahan dengan banyak destinasi wisata yang unik, sebab sebagian besarnya adalah tempat-tempat bersejarah, memiliki muatan warisan budaya, atau peninggalan masa lalu. Contohnya saja adalah Kampoeng Batik Kauman dengan koleksi batik warisan budaya, Taman Sriwedari yang identik dengan unsur sejarah, Keraton Surakarta dengan koleksi benda kuno, dan Tugu Lilin sebagai monumen peringatan berdirinya Boedi Oetomo.

Berbicara mengenai tempat wisata, tentu saja museum juga perlu menjadi salah satu yang wajib dikunjungi. Selain sebagai sumber pengetahuan, museum juga merupakan sumber inspirasi yang sangat menarik.

Jalan-jalan ke Museum Purbakala Sangiran

Satu hal yang menarik dari Museum Purbakala Sangiran ini adalah koleksi yang dimilikinya. Museum ini menyimpan fosil-fosil manusia purba, bahkan ada yang diperkirakan sudah berumur 200.000 – 2 juta tahun. Jumlah koleksinya mencapai 13.000 fosil manusia purba, sehingga museum ini disebut sebagai museum fosil terlengkap di Asia.

Source: ulinulin.com

Bagi penggemar sejarah, perjalanan ke Museum Purbakala Sangiran ini akan menjadi kesenangan tersendiri. Mengamati koleksi dengan minat dan ketertarikan akan berbeda dengan mereka yang datang untuk sekedar melihat-lihat saja. Jalan-jalan ke museum pastinya akan membuka wawasan yang lebih luas lagi, khususnya tentang sejarah.

Museum Purbakala Sangiran merupakan tempat wisata di Solo yang juga banyak dihampiri peminat sejarah dan arkeologi. Lokasinya tidak jauh dari situs tempat ditemukannya fosil rahang bawah Pithecanthropus Erectus oleh Profeson Von Koenigswals, seorang arkeolog Jerman. Tepatnya, museum ini berada di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen.

Koleksi Museum Sangiran

Museum Saringan tidak hanya mengoleksi fosil manusia, tapi juga berbagai peninggalan dari kehidupan zaman purba. Misalnya fosil hewan bertulang belakang seperti gajah, kerbau, harimau, badak, babi, sapi, banteng, domba, dan rusa. Ada juga fosil binatang laut dan air tawar, seperti buata, ikan, kepiting, kuda nil, kura-kura, hingga moluska.

Source: jateng.tribunnews.com

Selain berupa fosil atau replika dari manusia dan hewan, museum ini juga menyimpan berbagai peninggalan purbakala, seperti batu meteor, rijang (batu untuk menyalakan api), bahkan kalsedon (batu berharga untuk perhiasan). Peninggalan lain dari kehidupan zaman purba yang ada di musum ini antara lain kapak perimbas, kapak persegi, serut, gurdi, dan sebagainya.

Pastinya bakal menarik banget! Pengalaman mengunjungi Museum Purbakala Sangiran memberi pelajaran untuk kita yang hidup di era sekarang, tentang kehidupan masa lalu yang diperkirakan merupakan awal dari peradaban manusia.

Untuk masuk ke kawasan museum, setiap pengujung perlu menunjukkan tiket yang dibeli di loket. Harga yang ditetapkan oleh PERDA Kabupaten Sragen sangat terjangkau. Waktu operasionalnya adalah Selasa – Minggu, pk. 09:00-16:30.

Berkunjung ke Museum = Wisata sambil Belajar

Source: kebudayaan.kemendibud.go.id

Tempat wisata di Solo memang kebanyakan mengandung nilai edukasi dan warisan masa lalu, yang tentu sangat menarik untuk ditelaah kembali. Pergi ke tempat-tempat wisata seperti Museum Sangiran bersama teman atau keluarga akan membuat kita mendapatkan banyak hal. Begitu juga jika kita mengunjungi tempat wisata lainnya. Kita akan mendapat nilai edukasi yang membuat kita belajar tanpa serasa didikte.

Pengunjung diajak untuk berpkir kritis, tetapi dengan cara yang menyenangkan karena ada unsur wisata di dalamnya. Sayangnya, tempat-tempat seperti museum justru sering dijadikan pilihan destinasi wisata terakhir.

Kalau liburan, kalian paling suka mengunjungi tempat seperti apa sih? Share, yuk!

——————————————————————————–

Museum Purbakala Sangiran

Kalijambe, Sragen, Krikilan

Kab. Karanganyar, Jawa Tengah

Let’s connect! 

I don’t bite 😀

Wisata Wajib Cirebon: Belanja di Batik Trusmi & Makan Empal Gentong H. Apud

Wisata Wajib Cirebon

Hello!

Sebenarnya perjalanan ke Cirebon ini udah sewaktu lebaran tahun lalu. Tapi rasanya kurang afdol kalau nggak sharing di blog ya!

Ada beberapa tempat wisata yang aku kunjungi sewaktu ke Cirebon, mulai dari wisata sejarah, alam, kuliner, sampai dengan belanja. Berhubung waktu pergi ke Cirebon ini sama keluarga, jadi pastinya belanja ada di dalam itinerary. Tau ngga sih kalau Cirebon ini terkenal dengan salah satu pusat grosir batik terbesar di daerah Jawa Barat?

Belanja di Batik Trusmi, Cirebon

Lokasi Kawasan Wisata Sentra Batik Trusmi ini terletak di Jl. Raya Plered-Cirebon, sekitar 1 km dari gerbang tol Plumbon. Gapura penunjuknya cukup besar, pasti langsung terlihat kok.  Di balik gapura ini adalah Jl. Syekh Datul Kahfi, dan di sinilah berbagai toko batik berjejer.

Kawasan Batik Trusmi

Toko batik yang terbesar di jalanan ini adalah Batik Trusmi. Letaknya di sebelah kiri jalan. Di dalam toko Batik Trusmi ada macam-macam, mulai dari kain sampai dengan baju batik yang sudah jadi. Motif batiknya-pun ada berbagai macam. Senang banget lihatnya! Harganya juga lumayan variatif, ada yang murah dan ada juga yang mahal. Tergantung dari kualitas batik dan kain yang digunakan.

Batik Trusmi Cirebon
Batik Trusmi Cirebon

Jika kamu ingin belanja kain batik untuk seragam, di sini bisa jadi tempat yang sangat tepat. Soalnya tiap motif stoknya ada banyak. Konsultasikan saja kebutuhanmu pada staff di Batik Trusmi, karena mereka sangat ramah dan informatif. Selain baju batik, di sini juga ada berbagai benda yang cocok dijadikan oleh-oleh. Sebut saja camilan, gantungan kunci, sampai dengan berbagai model tas wanita. Untuk bapak-bapak, di samping Batik Trusmi ini juga tersedia kafe yang nyaman untuk nongkrong sambil nunggu ibu-ibunya belanja.

Batik Trusmi Cirebon
Berbagai jenis motif batik ada di sini!
Batik Trusmi Cirebon
Belanja kain seragaman

Harga di Batik Trusmi terlalu mahal? Bisa juga jalan susurin jalanan ini, dan mampir ke toko-toko lain. Btw, waktu itu aku bahkan nemu kemeja batik yang bagus, harganya cuma Rp25.000 aja. Udah setahun pemakaian ngga berubah kok warna dan bentuknya! Hahaha. Aku juga dapat kain batik seragaman, kualitasnya sama dengan yang dijual di Thamrin City, tapi harganya Rp20-30.000 lebih murah. Lumayan banget bok, apalagi kalau belinya banyak kan.

——————————————————————————–

Batik Trusmi
Jl. Syekh Datul Kahfi No.148
Plered, Cirebon

Makan Siang di Empal Gentong Haji Apud

Setelah capek belanja, sebaiknya isi perut dengan kuliner lezat khas Kota Cirebon yang satu ini. Empal Gentong Haji Apud terletak di Jl. Tuparev, sekitar 10-15 menit perjalanan dari Batik Trusmi dengan mobil. Parkiran di sini selalu ramai, kalau aku sih parkir di belakang gedung, ada tanah kosong gitu. Jangan cemas nggak dapat parkir, karena abang tukang parkir di sini bakal ngebantu banget.

Suasana di Empal Gentong H. Apud
Suasana di Empal Gentong H. Apud

Suasananya ramai banget. Untungnya menu di sini cuma ada tiga, jadi nggak lama milihnya. Staff juga benar-benar cepat tanggap mencatat pesanan dan melayani kebutuhan kita. Menu wajib coba di sini adalah Empal Gentong (Rp23.000) dan Sate Kambing (Rp40.000). Daging di dalam empal gentongnya lembut banget, kuahnya ringan di tenggorokan. Rasa gurih dari santannya yummy banget! Kalau ditambah jeruk nipis sedikit bakal lebih mantep sih.

Menu Empal Gentong H. Apud Cirebon
Empal Gentong – Rp23.000
Menu Sate Kambing Empal Gentong H. Apud
Sate Kambing – Rp40.000

Sate kambingnya nggak bau sama sekali! Recommended pakai bumbu kecap biasa aja. Sayangnya sate kambing-nya banyak banget lemaknya. Jangan sampai kalap kalau makan kambing ya tapi, hati-hati darah tinggi…

——————————————————————————–

Empal Gentong Haji Apud
Jl. Tuparev, Kesambi
Kedawung, Cirebon

Let’s connect! 

I don’t bite 😀

Wisata Kuliner di Festival Jajanan Bango 2019

Kabar gembira untuk pecinta kuliner nusantara, Festival Jajanan Bango 2019 hadir di akhir pekan ini, 16-17 Maret 2019 ini! Tepatnya di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Area Parkir Squash, kamu bisa menemukan lebih dari 80 stand yang menjajakan kuliner legendaris nusantara.

Rasanya sayang kalau sampai kelewatan acara ini, apalagi banyak banget teman-teman yang rekomendasiin acara ini. Jadi di hari pertamanya kemarin, aku melipir ke GBK buat wisata kuliner di acara Festival Jajanan Bango (FJB 2019). Lengkapnya tentang acara dan beberapa makanan yang bisa kamu coba, bakal aku share di blog post kali ini. Pastiin kamu baca sampai habis ya!

Wisata Kuliner di Festival Jajanan Bango 2019
Sate Maranggi Tukang Masak

Wisata Kuliner di Festival Jajanan Bango 2019

FJB 2019 ini mengangkat tema ‘Kelezatan Asli, Lintas Generasi’. Tujuannya tentu untuk mendorong masyarakat, khususnya pecinta kuliner, supaya turut melestarikan kuliner khas Indonesia. Tau dong, ada banyak spot kuliner di Jakarta misalnya, yang udah berdiri sejak tahun 1900-an. Bahkan sebelum orangtuaku lahir, spot kuliner tersebut udah terkenal. Sebut aja misalnya Soto Betawi H. Ma’ruf yang udah eksis sejak 1940.

Nggak cuma kuliner Jakarta aja, ada banyak juga kuliner legendaris dari berbagai daerah. Salah satu yang menarik perhatianku adalah Sate Klatak Pak Pong. Tempat makan sate kambing yang wajib banget disambangi kalau lagi main ke Yogyakarta.

Wisata Kuliner di Festival Jajanan Bango 2019
Antraian mau beli makan
Wisata Kuliner di Festival Jajanan Bango 2019
Yang duduk makan juga rame banget!

Acara ini beneran rame banget! Mungkin karena baru hari pertama juga, jadi orang masih semangat banget dan super penasaran. Tempat duduk kursi dan meja sebenarnya ada banyak, tapi tetap nggak seimbang sama jumlah pengunjung.

Eits, tenang aja, ada hamparan karpet luas di depan panggung utama. Jadi makannya bisa sambil lesehan. Di panggung ini juga ada live music yang menemani makan kita. Kalau hari Minggu ini, katanya bakal ada RAN manggung juga. Seru banget!!

Wisata Kuliner di Festival Jajanan Bango 2019
Area panggung dengan lesehan karpet di depannya

Buat yang pengen foto-foto, spot Instagramable juga ada banyak kok. Apalagi acaranya outdoor, jadi cahayanya gak perlu diragukan. Cekrek-cekrek dikit, pasti cakep hasilnya.

Wisata Kuliner di Festival Jajanan Bango 2019
Kartu stempel merchandise

Oh iya, sebelum masuk arena FJB 2019, jangan lupa buat ambil kartu ini. Nanti setiap transaksi, kartunya bakal dikasih cap. Kalau udah penuh dan upload foto di Instagram, bisa dapat merchandise menarik. Kecap sama tote bag gitu. Lumayan, buat kenang-kenangan. Hehehe.

Berapa Harga Makanannya? Mahal?

Beberapa makanan yang aku coba, harganya kisaran Rp30.000-Rp40.000 untuk makanan berat. Sementara camilan macam cilok cuma Rp15.000-an aja. Menurutku harganya nggak mahal untuk di stand-stand festival gini. Apalagi porsinya udah besar, ngenyangin banget.

Wisata Kuliner di Festival Jajanan Bango 2019
Soto Roxy H.Darwasa Jakarta

Yang Wajib Dibawa Ke FJB 2019

Berhubung sebagian besar acaranya outdoor dan lumayan panas, jadi saranku jangan lupa bawa topi! Sekalian bawa kipas angin yang dicolok ke power bank itu juga ya! Kalau datang sama orangtua, bisa bawain tempat duduk portable (yang bisa dilipat jadi kayak tongkat gitu), karena takutnya susah dapat tempat duduk dan nggak bisa duduk lesehan.

Wisata Kuliner di Festival Jajanan Bango 2019
Area meja makan yang tanpa tempat duduk

Jangan lupa juga buat bawa uang tunai untuk transaksi. Di sini tersedia ATM BCA sih, tapi ya antrinya lumayan. Mending siapin dari awal deh. Bawa secukupnya aja, soalnya makanannya enak semua, bae-bae kalap~

Kalau di arena stand makanan, yang jual minuman cuma Sari Wangi aja. Mereka jual es teh gelasan gitu. Ngantrinya panjaaaang banget! Jadi sarankan beli aja minuman kemasan di minimarket portable-nya, ada di pinggiran venue.

Cara ke FJB 2019 Gimana?

Area Parkir Squash GBK ini letaknya dekat gedung basket. Kalau naik ojek atau kendaraan umum, turunnya di Gate 11 (depan Hotel Mulia), terus jalan dikit. Kalau bawa mobil, parkir paling dekat di area JCC, masuknya dari Gate 10 (depan TVRI).

Wisata Kuliner di Festival Jajanan Bango 2019
Cwie Mie Malang Regia

 

Wisata Kuliner di Festival Jajanan Bango 2019
Makan dulu bosque~

Ada HTM? Berapa?

GRATIS! Kamu bisa menjajal Festival Jajanan Bango 2019 ini secara cuma-cuma. Caranya cukup daftar online aja dulu di bit.ly/FJB2019-marga . Sebenarnya di sana juga bisa daftar offline, tapi ngantrinya lumayan panjang. Jadi mending online aja, nanti sampai di venue tinggal scan barcode.

Acaranya Jam Berapa Sampai Jam Berapa?

Oh iya, ini nggak kalah penting infonya. Acara FJB 2019 ini mulai jam 08:00 – 22:00. Kalau menurutku, enaknya datang pagi atau sore. Jadi udah nggak terlalu panas. Hehehe. Pulang CFD-an mampir ke sini dulu juga sabi!

Wisata Kuliner di Festival Jajanan Bango 2019
Masuk ke venue
Wisata Kuliner di Festival Jajanan Bango 2019
Sate Padang Ajo Ramon

Udah siap berburu kuliner Indonesia? Yuk, mampir ke Festival Jajanan Bango 2019 dan ikuti keseruannya juga! Sekalian buat melestarikan kuliner legendris Indonesia~

——————————————————————————–

Festival Jajanan Bango 2019
Gelora Bung Karno
Area Parkir Squash
Jakarta

 

Let’s connect! 

I don’t bite 😀

 

7 Tempat Wisata di Kuala Lumpur, Malaysia yang Anti Mainstream –

Jalan-jalan ke Malaysia memang seru! Selain nggak perlu merogoh tabungan terlalu dalam untuk beli tiket, biaya hidupnya cukup terjangkau. Tempat wisata di Kuala Lumpur juga ada buanyaaak banget!

Tempat Wisata di Kuala Lumpur, Malaysia
Sudah siap wisata di Kuala Lumpur? | Foto: Shutterstock

Sesampainya di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), cara paling mudah adalah naik kereta KLIA Ekspres menuju KL Sentral. Dari KL Sentral, kamu bisa mengunjungi setiap sudut kota Kuala Lumpur, Malaysia dengan mudah karena banyak transportasi umum! Cek jam operasional KLIA Ekspres, sesuaikan dengan jam kedatangan pesawatmu ya~

Tempat Wisata Kuala Lumpur, Malaysia, yang Anti Mainstream

Biasanya, kalau ke Kuala Lumpur, Malaysia, pasti bakal mampir dan foto di depan Twin Tower. Rasanya liburan nggak afdol kalau ga punya selfie depan menara kembar ini. Masih banyak juga tempat wisata di Kuala Lumpur, Malaysia yang anti mainstream. Ini beberapa tempat yang aku juga kepingin kunjungin sih. Daripada lupa, maka aku tulislah di blog saja. Siapa tau ada yang membutuhkan juga~

1. Perdana Botanical Gardens

Tempat wisata di Kuala Lumpur, Perdana Botanical Gardens
Perdana Botanical Gardens | Foto: Shutterstock

Tempat wisata yang dulunya dikenal dengan Taman Tasik Perdana atau Lake Gardens ini menawarkan banyak atraksi yang menarik! Mulai dari air terjun yang indah, sampai dengan sederet koleksi flora tropis. Konon katanya, taman ini didirkan sejak tahun 1880-an. Antik banget!

Tanaman yang wajib kamu lihat di sini adalah anggrek dan kembang sepatu. Nggak ada biaya masuk yang perlu kamu bayar buat mengunjungi Perdana Botanical Gardens, makanya di sini ramai pengunjung. Kalau mau sepi, datanglah saat weekday.

Jam buka: Setiap hari, 07:00-20:00
Cara ke sini: Naik bus RapidKL No.B112 dari Stasiun LRT Pasar Seni

2. Laman Seni 7 Shah Alam

Wisata selfie di Laman Seni 7 Shah Alam
Laman Seni 7 Shah Alam | Foto: Shutterstock

Tempat wisata Kuala Lumpur yang satu ini dibangun pada tahun 2013 oleh Majlis Bandaraya Shah Alam (Dewan Kota Shah Alam). Gang-gang kecil yang tersembunyi dijadikan zona kreatif.

Daerah yang warna-warni ini ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal untuk berfoto-foto. Siapkan baterai dan memori kameramu, karena pasti bakal ingin berfoto di setiap sudutnya!

Jam buka: Setiap hari, 24 jam
Cara ke sini: KMT Koumter Train, turun di Padang Jawa Station (KD12)

BACA JUGA: Kuliner Halal di Jalan Alor, Kuala Lumpur

3. KL Forest Eco Park

KL Forest Eco Park
KL Forest Eco Park | Foto: Shutterstock

Tempat wisata ini merupakan cagar alam tertua di Malaysia. Wajib banget dikunjungi buat kamu yang doyan hiking. Apalagi dengan atrasi terbarunya, Canopy Walk setinggi 200m. Kamu bakal dimanjakan dengan pemandangan hutan dan kota dari atas ketinggian. Keren deh!

Tenang, buat masuk ke KL Forest Eco Park, nggak dipungut biaya. Ada juga visitor centre yang menyajikan koleksi-koleksi menarik. Tur pemandu yang bisa mengajakmu berkeliling tersedia di jam 10:30, 12:30, 14:30, dan 16:30.

Jam buka: Setiap hari, 07:00-18:00
Cara ke sini: Jalan sekitar 10 menit dari China Town / LRT ke Stasiun Dang Wangi

3. Masjid Negara

Tempat wisata Kuala Lumpur, Masjid Negara
Bagian outdoor Masjid Negara | Foto: Shutterstock
Masjid Negara Kuala Lumpur
Bagian indoor Masjid Negara | Foto: Shutterstock

Masjid ini letaknya di ujung Perdana Botanical Gardens, Kuala Lumpur. Ruang suci ibadahnya dibuka bagi pengunjung di jam-jam tertentu. Sebelum masuk, kita bisa dikasih pinjam jubah panjang. Jangan lupa buat lepas alas kaki dan menjaga volume suara supaya nggak ganggu yang lagi ibadah ya!

Hal yang unik di tempat ini tentu adalah arsitekturnya yang modern. Jika dilihat dari atas, kubah masjidnya berbentuk bintang 16! Di area luar masjid juga terdapat halaman luas dengan kolam-kolam yang bikin suasana sejuk.

Jam buka: Sabtu-Kamis, 09:00-23:00 | Jumat, 02:45-18:00
Cara ke sini: Naik bus GO KL, turun di Halte Masjid Negara

4. Kampung Bharu

Tempat wisata Kuala Lumpur, Kampung Bharu
Kampung Bharu Kuala Lumpur | Foto: Shutterstock

Buat kamu yang penasaran dengan rumah-rumah kayu tradisional khas Melayu, Kampung bharu adalah tempat yang wajib kamu kunjungi! Jangan lupa cicipi nasi lemak dari warga lokal yang berjualan di area ini. Dijamin kamu nggak bakal nyesal!

Kunjungi juga rumah Master Mat, yang dibangun pada tahun 1921. Dulunya, rumah ini adalah tempat tinggal seorang guru yang dihormati di Kuala Lumpur.

Jam buka: Setiap hari (direkomendasikan datang pada 16:30-19:00)
Cara ke sini: LRT ke Kampung Baru Station

5. Kuala Lumpur Cultural Craft Complex

Mau liat kerajinan seni a la Malaysia? Datang aja ke Kuala Lumpur Cultural Craft Complex di Jalan Conlay ini! Di sini ada gedung museum, perkampungan seniman, desa kerajinan, galeri batik, dan tentunya toko oleh-oleh. Coba deh, datang dan lihat langsung proses pembuatan batik dan tembikar atau menenun keranjang tradisional di sini.

Kalau mau ikut bikin kerajinan seni, kamu cuma perlu bayar biaya apresiasi. Menarik, kan?

Jam buka: Setiap hari, 09:00-17:30
Cara ke sini: Jalan kaki dari KLCC

6. Thean Hou Temple

Thean Hou Temple Kuala Lumpur
Wisata religi di Thean Hou Temple | Foto: Shutterstock

Kuil seluas 6.700 meter persegi ini dibangun sebagai bentuk dedikasi terhadap Dewi Laut Mazu. Hingga kini, kuil Thean Hou masih digunakan sebagai tempat ibadah masyarakat Tionghoa Malaysia. Kuil cantik ini dihiasi dengan warna-warna cerah, terutama merah.

Thean Hou Temple dibuka untuk umum, semua bisa mengunjunginya. Asal, jangan lupa untuk tetap menghormati peraturan yang ada ya! Dari kuil 6 lantai ini, kamu bisa melihat pemandangan kota Kuala Lumpur yang cantik banget!

Jam buka: Setiap hari, 09:00-18:00
Cara ke sini: LRT ke Bangsar Station, lanjut taxi 2-3 km

Gimana? Habis baca ini jadi makin semangat kepingin ke Kuala Lumpur, Malaysia, nggak sih? Mari semangat nabung buat wisata ke Kuala Lumpur~~

BACA JUGA: 1 Day Trip di Singapore, ke Mana Aja?

————————————–

Let’s connect!  I don’t bite 😀

Facebook | Twitter | Instagram

***

Thank you for reading,
See you on the next post! 

5 Tempat Wisata di Karangasem Bali yang Wajib Dikunjungi

Ngomongin soal tempat wisata Bali, biasanya kita hanya berpatokan pada daerah Kuta, Seminyak, atau Ubud. Padahal masih banyak daerah lain yang nggak kalah cantik, salah satunya adalah Kabupaten Karangasem, di wilayah timur Bali.

Tempat wisata di Karangasem, Bali
Tempat wisata di Karangasem, Bali

Dengan luas wilayah sekitar 800 kilometer persegi, Karangasem punya sangaaaat banyak tempat wisata yang tidak kalah memesona. Kebanyakan tempat wisata di sini berkaitan dengan sejarah atau wisata alam. Jadi kalau cari beach club kekinian, memang Karangasem bukan tempatnya sih.

Di blog post kali ini, aku mau share 5 tempat wisata Karangasem yang kemarin aku kunjungi. Silakan baca sampai habis dan semoga bermanfaat!

1. Istana Air Tirta Gangga

Tirta Gangga, Karangasem Bali
Foto-foto di kolam ala Benteng Takeshi

Tempat ini dulunya adalah bagian dari istana kerajaan Karangasem. Namanya diambil dari Sungai Gangga sebagai bentuk penghormatan pada masyarakat Hindu. Kompleks istana seluas satu hektar yang dibangun pada tahun 1946 ini hampir hancur seluruhnya karena letusan Gunung Agung tahun 1963, tapi dibangun dan dipulihkan kembali.

Kalau liat Instagram traveler bule yang lagi di Bali, pasti salah satu fotonya ada yang di Tirta Gangga. Emang tempat ini se-ngehits itu. Saking ngehitsnya, ramenya juga luar biasa. Apalagi di spot kolam dengan air mancur dekat pintu masuk.

Tirta Gangga, tempat wisata di Karangasem Bali
Spot foto yang ramai banget
Tirta Gangga Bali
Spot lain di Tirta Gangga

Kalau mau foto cantik di sini, mau nggak mau harus antri dan sabar menunggu sampai kosong biar nggak ada bocor orang. Tapi perlu diperhatikan juga, karena nggak semua orang ke sini demi konten. Ada juga yang mau menikmati pemandangannya aja. Jadi, buat yang mengejar kebutuhan konten, jangan jadi nyusahin orang lain ya!

HTM: Rp40.000
Pro Tip: Beli makanan ikan di dekat pintu masuk, biar kalau foto bisa dikelilingi ikan~

2. Taman Soeksada Ujung

Taman Soeksada Ujung, tempat wisata di Karangasem Bali
Taman Soeksada Ujung, Karangasem Bali

Sesuai namanya, letak Taman Soeksada ini berada di ujung Karangasem. Dulunya, Taman Soeksada ini merupakan tempat Raja Karangasem berstirahat, bersemedi, atau menjamu tamu kehormatan. Memang tempatnya nyaman dan menenangkan, pastinya bakal betah di sini!

Di sini ada 3 kolam besar. Pada bagian selatan, terdapat Bale Bengong, bangunan tanpa dinding semacam gazebo buat leyeh-leyeh. Memang enak bengong di sini, apalagi dengan semilir angin pantai yang sejuk.

Taman Soeksada Ujung
Bangunanan pilar tanpa atap
Taman Soeksada Ujung, Karangasem Bali
Dari atas sini bisa lihat pemandangan yang baguuuus banget!

Kalau rela naik 100 anak tangga, di bagian atas taman ini ada bangunan pilar tanpa atap yang sering dijadikan spot berfoto juga. Dari atas sini, kita bisa melihat pemandangan indah Taman Ujung.

Tempat ini belum ramai pengunjung, kebersihannya juga terjaga dengan sangat baik. Di dalam belum ada peraturan tidak boleh makan dan minum, tapi bukan berarti kita jadi boleh nyampah ya. Kalau belum nemu tempat sampah, masukin tas dulu aja.

Arsitektur Taman Soeksada Ujung, tempat wisata di Karangasem Bali
Arsitektur bangunan yang Bali banget!

Btw, aku pribadi lebih suka Taman Soeksada Ujung ini dibandingkan Tirta Gangga, karena lebih sepi dan lebih luas tempatnya. Hehe

HTM: Rp15.000

3. Taman Edelweiss

Waktu itu sebenarnya mau ke Taman Bunga Kasna, tapi sayangnya bunga marigold-nya belum banyak. Atau mungkin memang lagi nggak musimnya. Sementara Edelweiss-nya juga belum lebat. Akhirnya kami memutuskan turun sedikit dan mengunjungi Taman Edelweiss di bawahnya.

Taman Edelweiss, Karangasem Bali
Foto ala-ala sama pak suami

Siapa sangka ya, ternyata di tempat tropis seperti Bali juga bisa ditumbuhi Edelweiss yang cantik ini. Walau nggak banyak berbunga, hamparan Edelweiss ini tetap terlihat cantik sekali. Di sini ada spot ala bangunan kincir angin Belanda.

Bunga edelweiss di Bali
Bunga edelweiss, tapi kayanya udah kering

Di bawah Taman Edelweiss, ada juga yang namanya Taman Jinja dengan Fushimi Inari versi kearifan lokal.

Di taman-taman ini nggak banyak wisatawan asing, lebih banyak warga lokal yang bersantai atau mau foto-foto saja.

HTM: Rp15.000

4. Pura Lempuyang

Pura yang satu ini merupakan salah satu pura utama terbesar di pulau Bali. Setelah ngobrol dengan warga di sekitar sini, Bali memiliki beberapa pura yang dianggap sangat penting, yaitu Pura Besakih, Ulun Danu, dan Lempuyang.

Pura Lempuyang, tempat wisata di Karangasem Bali
Di balik gapura ini ada tempat ibadah

Letaknya di lereng Gunung Suci Lempuyang, dan dari sini kita bisa lihat view Gunung Agung yang indah banget. Perjalanan ke sini lumayan berat, jalannya berliku-liku dan menanjak. Enaknya sih sewa mobil beserta supirnya, karena disetirin warga lokal lebih nyaman dan nggak perlu ribet cari parkir. 

Foto di Pura Lempuyang, Bali
Foto wajib di Pura Lempuyang
Pura Lempuyang, tempat wisata di Karangasem Bali
Aslinya kayak gini, nggak ada genangan air di bawahnya

Kalau mau foto di gapuranya yang ngehits banget, harus ambil nomor antrian. Waktu tunggunya bisa sekitar 2-3 jam, tergantung jumlah orang yang ada saat itu. Fotonya cuma bisa pakai HP (nanti difotoin sama staff pura) dan dibatasi 4 pose aja.

HTM: Gratis, tapi harus sewa kain untuk dipakai di dalam Rp10.000 / orang

5. Bukit Cinta

Jika kamu ingin melihat indahnya Gunung Agung dengan hamparan sawah dan kebun di depannya, bukit ini wajib kamu kunjungi!

Kalau mau lebih menghemat waktu, di dekat Bukit Cinta ini ada restoran namanya Bali Asli. Jadi sambil menikmati pemandangan, bisa sekalian makan siang juga.

FYI, restoran Bali Asli ini menunya berubah-ubah setiap harinya. Apesnya, waktu aku ke sini menunya lagi non-halal semua. Hari-hari lainnya, dia bisa menyajikan ayam juga. Tapi kami baru tau menunya non-halal setelah duduk dan foto-foto dengan pemandangan yang cantik. Sembari nunggu staffnya mengambil buku menu juga itu. Maaf ya mas, mbak, kami malah jadi numpang foto doang…

Jadi kalau mau ke restoran ini, bisa telepon dulu untuk memastikan menu hari itu ada apa saja ya!

HTM:

Hotel Taman Surgawi, Karangasem Bali
Hotel Taman Surgawi, Karangasem Bali

Kira-kira tempat mana yang paling bikin kamu penasaran nih?

Kalau mau kunjungi beberapa tempat di atas dalam satu perjalanan, mungkin bakal butuh 3-4 hari supaya nggak terlalu terburu-buru. Waktu itu aku bermalam di Taman Surgawi Resort & Spa, hotel yang berada pas di samping Taman Soeksada.

Selamat berlibur ke Karangasem, Bali!

BACA JUGA: Santai Sore di La Brisa Beach Club – Canggu, Bali

Wisata di Ambon 1 Hari: Jalan-jalan ke 4 Pantai

Tahun 2018 lalu, setelah dari perjalanan ke Banda Neira, aku dan beberapa teman extend buat wisata di Ambon selama 3 hari 2 malam. Hari pertama, kami baru tiba di Ambon sore hari, jadi kami habiskan untuk istirahat saja. Sementara hari terakhir kami pulang ke Jakarta.

Wisata di Ambon
Wisata di Ambon: Jalan-jalan ke 4 pantai

Waktu main hanya di hari ke-2. Seharian kami jalan-jalan keliling Ambon. Tapi wisata di Ambon versi kami mungkin agak berbeda. Kami cuma beach hopping alias jalan-jalan dari satu pantai ke pantai lainnya.

Di setiap pantai kerjaan kami cuma duduk-duduk aja. Makan Indomie, minum es kelapa, dan ngobrol-ngobrol aja. Maklum, sepulang dari Banda Neira rasanya kami belum bisa move on dari pantai dan laut. Jadi ya…. masih di sekitaran situ aja nongkrongnya. Hahaha.

Pada blog post kali ini, aku mau share itinerary sederhana kami selama wisata di Ambon 1 hari. Walaupun cuma sebentar, tapi hari itu rasanya berkesan banget. Apalagi ditutup dengan pemandangan sunset yang luar biasa. Kalau mau tau di mana sunset-nya, silakan baca sampai habis ya!

Wisata di Ambon 1 Hari: Jalan-jalan ke 3 Pantai

Kopi Tradisi Joas jadi pilihan kami buat menikmati sarapan di hari itu. Katanya, tempat makan ini adalah salah satu yang legendaris dan must-try di kota Ambon. Menu yang kami pesan nggak jauh-jauh dari kopi susu dan beberapa camilan lokal. Sepiring gini ternyata bikin kenyang BANGET.

Es kopi susu di Kopi Tradisi Joas Ambon
Kopi susu
Sarapan di Kopi Tradisi Joas Ambon
Camilan alias sarapan~

Perjalanan kami keliling Ambon menggunakan mobil. Kebetulan urusan rental dan setir-menyetir bisa dibantu oleh teman kami yang memang asli sana. Terima kasih buat Kak Rey dan Setyawan!

Pantai Lubang Buaya, Morella

Pantai pertama yang kami kunjungi adalah Lubang Buaya atau sering disebut juga sebagai Namanalu. Konon katanya, tempat ini dijaga oleh sesosok buaya putih. Walau sebenarnya belum pernah ada yang lihat penampakan sosok hewan tersebut.

Pantai Luabng Buaya, wisata di Ambon
Pantai Lubang Buaya, Morella
Pengingapan di Lubang Buaya Ambon
Bangunan-bangunan kayu itu adalah warung sekaligus penginapan

Di sini ada banyak warung dan penginapan. Jangan harap penginapan yang mewah ya, di sini justru sederhana banget. Bangunannya dari kayu. Kebanyakan yang menginap justru bule-bule yang ingin kehidupan santai dan lokal banget.

Buat sekedar berenang atau snorkeling, di sini juga bisa kok. Malah tinggal nyebur dari warung aja. Hahaha.

Pisang goreng khas Ambon
Pisang goreng Ambon, anyone?

Selain mie instan, warung di sini juga menyediakan pisang goreng. Uniknya, si pisang goreng ini disajikannya sama sambal. Jadi rasa manis-pedas gitu bersatu di mulut. Enak juga sih~

Pantai Halasi, Morella

Nggak jauh dari Pantai Lubang Buaya, kami mampir juga ke Pantai Halasi. Kalau di sini, lebih cocok buat rekreasi keluarga. Udah full music (karena warga Ambon memang suka nyanyi), ada tempat-tempat orangtua yang nungguin anaknya berenang, dan pastinya ada warung juga.

Pantai Halasi, Morella
Pantai Halasi, Morella
Pantai Halasi, Morella, Ambon
Banyak tempat untuk nongkrong di sini~

Lautnya jauh lebih landai daripada di Lubang Buaya, makanya banyak anak kecil yang berenang di sini.

Pantai Liang, Salahutu

Menyusuri jalanan besar yang sama, kami tiba di Pantai Liang ini sekitar jam 3 sore. Karena masih agak-agak ngantuk, di sini kami cuma duduk-duduk di pasir. Menikmati suara deburan ombak sambil minum es kelapa langsung dari batoknya. Syahdu sekali rasanya.

Pantai Liang ini nggak terlalu ramai. Kalau cerah, warna biru lautnya cantik banget. Dari bibir pantai, kita bisa melihat Pulau Seram di seberang.

Santai di Pantai Liang
Santai di pantai sambil pasang hammock
Minum es kelapa di Pantai Liang, Ambon
Minumnya es kelapa~

Buat yang mau jalan-jalan sejenak, di pantai ini juga ada beberapa kapal nelayan lokal yang siap mengantar. Lumayan untuk membunuh waktu sekitar 15-30 menit. Tapi kami tetap memutuskan buat duduk santai aja. Sambil bertukar canda sesekali.

Pantai Natsepa, Salahutu

Menurut Kak Rey dan Setyawan, Pantai Natsepa ini yang paling perfect buat sunset-an. Daerah Natsepa ini paling terkenal sama rujaknya. Berhubung kami sudah makan rujak di hari pertama sampai Ambon (sepulang dari Banda Neira), jadi kami nggak makan rujak lagi saat itu.

Sunset di Pantai Natsepa, Ambon
Sunset di Pantai Natsepa, Ambon

Emang benar, keindahan pantai ini nggak ada duanya. Sewaktu melihat, rasanya cuma bisa diam aja, ambil foto 1-2 kali, lalu terdiam lagi. Di selang waktu itu, hanya ada rasa syukur dalam hati. Alhamdulillah, masih diberi umur, rezeki, dan kesehatan buat menikmati matahari terbenam di timur Indonesia. Kelak, semoga bisa ke sini lagi.

Buat yang mau cari spot sunset-an selama wisata di Ambon, Pantai Natsepa ini wajib ada di dalam list teratas.

BACA JUGA: Cerita Tentang Open Trip Banda Neira 5D4N (Itinerary + Budget)

——-

Perjalanan di Ambon ini walau singkat, tapi amat memuaskan. Sesuai dengan ritme kami yang sedang ingin bersantai dan menikmati setiap detik. Nggak rusuh semua tempat harus didatangi lah pokoknya~

Terima kasih Ambon sudah menjadi bagian dari perjalanan yang amat berkesan di 2018! Sampai jumpa lagi!

Kepada para pembaca blog, semoga kisah singkat 1 hari ini bermanfaat. Jangan lupa sunset-an di Pantai Natsepa pokoknya! Selamat menikmati Ambon, kamu pasti bakal cinta kota ini deh!

Wisata ke Taman Soekasada Ujung

Sudah pernah ke Karangasem? Daerah yang terletak di bagian timur Bali ini juga punya objek wisata yang nggak kalah menarik. Kalau kamu bosan dengan keramaian di daerah Kuta, Seminyak, Canggu, atau Ubud, daerah Karangasem bisa banget jadi pilihan! Salah satu objek wisata yang menarik di sini adalah Taman Soekasada atau yang juga sering disebut sebagai Taman Ujung Karangasem.

Wisata Karangasem Bali Taman Soekasada Ujung
Wisata di Taman Soekasada Ujung, Karangasem, Bali

Di blog post kali ini, aku bakal bahas sejarah singkat tentang Taman Soekasada Ujung Karangasem ini dan alasan mengapa kamu harus mengunjunginya. Silakan baca sampai habis ya!

Sejarah Taman Soekasada Ujung Karangasem

Taman seluas 10 hektar ini dulunya dibangun oleh Raja Karangasem, I Gusti Bagus Jelantik pada tahun 1901. Awalnya, taman ini dibangun untuk tempat pembuangan orang-orang yang menguasai ilmu hitam.

Namun, pada tahun 1909, Raja Karangasem bekerjasama dengan seorang arsitek Belanda, Van Den Hentz, dan arsitek Tiongkok, Loto Ang, untuk membuat taman ini jadi tempat peristirahatan raja. Pembangunannya selesai pada tahun 1921, dan diresmikan dengan sebuah prasasti marmer pada tahun 1937.

Pada masa penjajahan, taman ini mengalami beberapa kerusakan, seperti pagar besinya yang digunakan untuk senjata, dan lainnya. Kemudian, pada tahun 1963, kerusakan terparah diakibatkan oleh Gunung Agung yang meletus.

Terakhir, pada tahun 2000, pemerintah Kabupaten Karangasem melakukan perbaikan tanpa mengubah bentuk aslinya. Kini, Taman Soekasada Ujung Karangasem menjadi objek wisata yang banyak diminati!

Apa yang Menarik dari Taman Soekasada Ujung Karangasem?

Buat kamu yang suka jalan kaki menikmati keindahan taman yang tenang, atau berfoto-foto dengan latar arsitektur yang indah, pasti suka banget sama tempat ini! Nggak sedikit juga pasangan-pasangan yang melakukan foto pre-wedding di Taman Soekasada Ujung Karangasem, lho.

3 Kolam Besar, Bale Bengong, dan Istana Peristirahatan

Di Taman Soekasada Ujung Karangasem terdapat 3 kolam besar, 1 di bagian selatan, dan 2 di bagian utara. Di tengah kolam selatan, terdapat bangunan tanpa dinding yang disebut dengan Bale Bengong. Bisa duduk-duduk di lantainya yang dingin sambil menikmati indahnya taman~

Sementara di kolam bagian utara, ada jembatan yang bisa dilalui untuk melintas. Arsitektur jembatan ini benar-benar unik, rasanya kurang afdol kalau belum berfoto di sini.

Pintu masuk menuju jembatan
Wisata Karangasem Bali Taman Soekasada Ujung
Pemandangan dari dalam istana

Istana peristirahatan Raja Karangasem terletak di tengah-tengah jembatan. Kacanya warna-warni, khas arsitektur Eropa. Dari dalam istana ini, kita bisa melihat kolam yang luas dengan latar taman yang sangat rapi.

Kolam-kolam di taman ini tampaknya cukup dalam, sepertinya bukan untuk berenang.

Bangunan Pilar Tanpa Atap

Wisata Karangasem Bali Taman Soekasada Ujung
Bangunan Pilar Tanpa Atap

Untuk mencapai bangunan pilar tanpa atap yang menjadi salah satu bagian iconic di taman ini, kamu harus menaiki anak tangga cukup banyak. Di kiri dan kanan tangga ini terdapat taman bunga kecil yang cantik. Pas banget saat aku datang, bunga-bunganya lagi mekar sempurna!

Seperti tempat-tempat iconic di daerah wisata, bangunan pilar tanpa atap ini juga banyak diburu oleh para sahabat Instagrammer. Mereka rela antri untuk mendapatkan foto di sini. Aku cuma 1-2 kali cekrek saja dengan pose yang awkward. Hahaha.

Wisata Karangasem Bali Taman Soekasada Ujung
Dari atas sini juga bisa lihat pemandangan taman

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka

  • Tiket masuk domestik: Rp15.000
  • Tiket masuk WNA: Rp50.000
  • Parkir mobil: Rp5.000
  • Jam buka: Setiap hari, pukul 07:00-19:00 WITA

Untuk foto-foto yang lebih serius seperti pre wedding atau shooting, ada biayanya sendiri.

Satu hal yang mungkin perlu dicatat, di dalam taman ini tidak ada restoran atau cafe, jadi bisa bawa air minum sendiri. Di beberapa titik ada tempat sampah, jadi jangan buang sembarangan ya!

Hotel Taman Surgawi Resort & Spa
Hotel Taman Surgawi Resort & Spa

Pada kunjunganku waktu itu, aku dan keluarga masuk di pintu masuk khusus dari hotel Taman Surgawi Resort & Spa, yang kebetulan letaknya persis di samping. Bisa hubungi karyawan hotel untuk minta dibukakan. Tiket masuk nantinya akan diantar sesuai dengan jumlah orang.

Selamat berwisata di Karangasem!

BACA JUGA: 5 Tempat Wisata di Karangasem yang Wajib Dikunjungi

——————————————————————————-  

Taman Soekasada Ujung
Ujung Water Palace, Karangasem
Bali