Menampilkan: 1 - 2 dari 2 HASIL

Ups, Ternyata Makanan Rumahan Belum Tentu Sehat, Lho!

Selama ini pasti sering banyak dengar orangpada gembar-gembor soal bagaimana makanan rumahan itu lebih sehat daripada jajan. Padahal ternyata makanan rumahan yang tampak sehat itu belum tentu sehat juga. Lho, kenapa?

Beberapa waktu lalu sempat ikutan acara brunch bareng Nestle Indonesia yang mengangkat tema “Don’t Let Good Food Go Bad”, di Hotel Monopoli Kemang, Jakarta. Di acara ini, para blogger disuguhi banyak informasi berfaedah tentang makanan, khususnya tentang food safety.

Sudah sehatkah makanan di rumah?
Makanan rumahan 100% sehat, yakin?
Healthy bowl buat sarapan
Sarapan dulu sebelum acara
Dekorasi Acara Nestle
Dekorasi acaranya gemes banget!

Blog post kali ini akan bahas banyak tentang food safety. Penting banget pastinya, karena siapa sih yang mau makanan rumahan malah jadi gak sehat? Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan tahun 2017, masalah food safety atau keamanan makanan merupakan Kejadian Luar Biasa (KLB) ke-2 setelah difetri. Pasalnya,banyak masyarakat yang menderita keracunan makanan di rumahnya sendiri.

Waduh! Jangan sampai itu terjadi juga sama kita deh! Yuk,simak dulu ulasan selengkapnya berikut ini!

Perhatikan Kebersihan Alat Masak

Bukan mustahil tangan kita dihinggapi banyak kuman, apalagi setelah memegang berbagai barang sebelumnya. Jadi, jangan lupa untuk cuci tangan dan mengeringkannya terlebih dahulu ya!

Cuci tangan bukan cuma sekali di awal aja, tapi juga saat kita mengolah bahan yang berbeda. Misalnya habis selesai mengolah daging dan mau lanjut mengolah sayur-sayuran, ada baiknya kita cuci tangan lagi.

Selain tangan, peralatan memasak tentu juga harus diperhatikan kebersihannya. Baiknya, peralatan memasak yang dipakai untuk mengolah daging dipisah dengan peralatan untuk mengolah sayur dan buah. Idealnya sih punya 2 pisau dan 2 talenan di rumah ya. Atau bolak-balik mencucinya setiap ganti bahan.

Mencuci Buah dan Sayur

Nestle Makanan Rumahan Belum Tentu Sehat
Buah yang mau dibuat infused water juga wajib dicuci ya!

Sebelum diolah, sebiknya rendam dulu buah dalam keadaan utuh. Soalnya, kebanyakn buah dilapisi lilin saat dipajang di toko. Hindari merendam buah setelh dipotong, karena nanti bisa-bisa kandungan vitaminnya ikut terbuang.

Kalau daging sih sebenarnya nggak perlu dicuci dulu, bisa langsung diolah. Tapi kalau kita merasa toko tempat membelinya kurang higienis, sah-sah aja untuk dicuci dulu sebentar, Bisa dikucuri air jeruk nipis juga sebelum diolah.

Masak Hingga Matang

Terutama daging ayam, wajib banget dimasak hingga matang sempurna. Ini karena pada daging ayam terdapat berbagai jenis bakteri dan virus penyebab berbagai macam penyakit.

Nestle Makanan Rumahan Belum Tentu Sehat
Daging ayam buat sate juga wajib matang ya!

Kalau daging sih sebenarnya masih aman dikonsumsi di tingkat kematangan tertentu, jadi kalau steak medium rare gitu masih bisa dibilang OK. Begitu juga dengan sashimi ikan. Pastikan saja kondisi daging dan ikannya masih segar saat mau dikonsumsi ya!

Kalau sedang sakit, lebih baik beli makanan atau delivery aja. Soalnya kalau masak nanti takutnya virus penyakit kita mengontaminasi makanan dan menyerang anggota keluarga yang lain.

Penyimpanan Makanan (Food Prep)

Food prep emang kelihatan praktis banget, semua bahan makanan untuk seminggu ke depan sudah disiapkan dalam satu hari. Tapi, kalau menyimpannya salah, yang ada malah cepat basi dan makanannya jadi gak sehat.

Nestle Makanan Rumahan Belum Tentu Sehat
Penataan di dalam kulkas yang tepat

Jadi, gini nih caranya:

  • Gunakan wadah dari kaca atau plastik, hindari wadah berbahan stainless steel.
  • Makanan hewani yang segar dan bersih ditempatkan di wadah tertutup dan aman. Kalau akan dipakai dalam hitungan jam, letakkan di chiller. Kalau masih lama, letakkan di freezer.
  • Simpan daging di freezer. Kalau sudah mau diolah, turunkan ke bagian chiller. Hindari merendam daging di air karena nantinya bisa kemasukan bakteri.
  • Simpan sayur dalam kondisi sudah dibersihkan, bungkus dulu dengan kertas koran supaya kelembapan terjaga.
  • Simpan telur di bagian khusus, dengan sisi runcing di bawah supaya kuning telur tetap terjaga kondisinya.
  • Makanan matang masih bersisa? Dingingkan di suhu ruang dulu, baru masukkan ke dalam kulkas.
  • Hindari menyimpan makanan dalam wadah terbuka. Ini bisa mengontaminasi makanan lain atau sebaliknya.
  • Beri label pada setiap wadah, supaya tau usia makanannya.
  • Kalau ragu, makanan seperti berubah bau dan rasa, atau telah disimpan terlalu lama, lebih baik dibuang saja.

Wow! Rasanya dalam satu hari saja, sudah dapat banyak ilmu tentang makanan dari Nestle. Rasanya, sudah selangkah lebih siap untuk menjadi istri!

Apalagi kalau sudah punya kewajiban menyediakan makanan untuk keluarga, pasti harus lebih perhatian sama hal-hal kayak gini. Jangan sampai sudah susah-susah mengolah makanan rumahan, yang harusnya lebih sehat, tapi gara-gara salah sedikit, malah jadi bawa penyakit. Hiii…!

Nestle Makanan Rumahan Belum Tentu Sehat
Kalau ini sarapan kreasi dari Nestum-nya Nestle!

Ngomong-ngomong, kalau ada yang punya tips-tips lain seputar mengolah atau menyimpan makanan di rumah, boleh banget buat sharing sama aku di kolom komentar ya!

——————————————————————————–

 

Let’s connect! 

I don’t bite 😀

 

Masak Kari ala Jepang di Rumah Ternyata Gampang Banget!

Suatu hari sewaktu Ramadan kemarin, aku dan suami tiba-tiba kepingin banget makan kari ala Jepang buat buka puasa. Mau makan di restoran, tapi ngantrinya ampun-ampunan. Akhirnya kami memutuskan buat beli bahannya dan masak di rumah aja.

Masak kari ala Jepang di rumah
Masak kari ala Jepang di rumah yuk!

Sewaktu di supermarket, pilihan kari ala Jepang ada banyaaaaak banget. Berbagai merek. Tapi ternyata semua yang kutemui belum halal. Beberapa malah ada stiker yang menginfokan bahwa produk tersebut mengandung makanan tidak halal. Duh!

Kari ala Jepang Halal, Emang Ada?

Ada dong! Aku senang banget waktu dipertemukan sama House Kari Ala Jepang di supermarket. Terutama karena sudah ada logo Halal-nya. Lega sekali~

Sempat mikir panjang pas mau beli, karena kemasannya waktu itu cuma ada yang besar, untuk 50 porsi. Beratnya hampir 1kg malah. Tapi karena tanggal kedaluwarsanya juga masih lama, jadinya tetap dibeli. Lebih lagi, cuma itu satu-satunya yang Halal.

Kari ala Jepang halal
House Kari ala Jepang, halal!

Selain itu, karena House Kari Ala Jepang ini diproduksi di Indonesia, jadi sudah mendapatkan izin edar dari BPOM juga.

Soal rasa nggak ada yang perlu dikhawatirkan. Karinya terasa gurih dan lezat! House Kari ini udah jadi distributor utama untuk bahan baku menu kari Jepang di hotel, restoran, dan catering sejak 2016. Keren, kan?

Cara Masak House Kari Ala Jepang

Praktis banget, kayanya tiap masak ini di rumah nggak nyampe 30 menit deh.

Di dalam kemasannya House Kari terdapat saus padat 2 balok besar dengan 20 blok kecil. Kayak cokelat gitu bentuknya. Setiap masak, aku hanya butuh 2 blok kari, untuk 4-5 orang.

Blok bumbu kari instan
2 blok segini cukup untuk 4-5 porsi

Kurang lebih, secara umum cara masak karinya kayak gini:

  1. Potong daging sapi atau ayam, kentang, dan wortel kecil-kecil, lalu tumis di saucepan.
  2. Saat daging sudah mulai berubah warnanya, tambahkan 1 gelas air, lalu biarkan mendidih. Pastikan bahan-bahan di dalamnya juga melunak ya!
  3. Kecilkan api, lalu masukkan 2 blok House Kari ala Jepang ke dalam saucepan, aduk hingga larut dan mengental.
  4. Sajikan selagi hangat dengan nasi putih.

Gampang banget, kan? Saking gampangnya, masak kari Jepang kayak gini sih jadinya anti gagal banget.

Kalau lagi nggak mau ribet (seringnya begini sih), biasanya daging ayamnya aku ganti dengan chicken nugget atau karage kemasan. Kalau mau terasa lebih gurih dan wangi, bisa tambahkan potongan bawang bombay saat menumis. Buat yang suka pedas, jangan lupa tambahin bubuk cabai ya!

House Kari ala Jepang bumbu instan
Jangan lupa cicipin dulu sebelum disajikan

Autumn Feast by House Kari ala Jepang

Buat yang follow aku di Instagram, pastinya sempat lihat keseruanku di acaranya House Kari. Karena sudah pakai produknya dari lama, jadi aku memang seantusias itu buat ikutin semua rangkaian. Pas acara juga ada coffee break dari Caribou Coffee dan snacks dari Ann’s Bake House. Luvly sekali sajian-sajiannya!

Setelah perkenalan produk House Kari, kami diajak ke dapur buat masak-masak. Ternyata, masaknya bisa divariasikan. Nggak cuma dilarutkan dan disajikan dengan nasi doang.

Chef Chitra memasak kari ala Jepang
Masak kari bersama Chef Chitra

Bersama Chef Chitra, kami belajar resep-resep unik lain menggunakan produk House Kari. Ada Vegetarian Curry Puff Pastry sebagai appetizer dan Rice Burger with Chicken Katsu Curry sebagai main course. Keduanya cukup mudah dan bisa dipraktekkan di rumah, bahkan oleh yang merasa nggak bisa masak sekalipun.

BACA JUGA: Resep Vegetarian Curry Puff Pastry dengan House Kari

Vegetarian Curry Puff Pastry
Vegetarian Curry Puff Pastry
Rice Burger with Chicken Katsu Curry
Strawberry Milk Panacotta
Strawberry Milk Panacotta

Untuk dessert, produk yang kami gunakan juga keluaran dari merek House, bukan kari tapi Furuche rasa stroberi (イチゴ フルーチェ). Masaknya nggak kalah simpel dan rasanya enak. Apalagi kalau disajikan pas lagi dingin-dingin baru keluar dari kulkas. Yummy banget!

Beli House Kari Saus Padat di Mana?

Masak zaman sekarang emang udah nggak perlu ribet lagi. Berkat House Kari, aku juga bisa bikin kari ala Jepang dengan mudah dan anti gagal di rumah!

Kalau tertarik buat nyobain, produk ini bisa ditemukan di beberapa supermarket; Grand Lucky, Papaya, Kemchick, Ranch Market, dan seluruh cabang Lotte Grosir di Indonesia. Harganya sekitar Rp100.000-an. Kalau ditotal-total ya bakal jauh lebih murah daripada menikmati kari semacam ini di restoran~

Selamat membuat Nasi Kari di rumah! Tenang aja, kalau pakai ini mah anti gagal kok!