Menampilkan: 1 - 4 dari 4 HASIL

Kuliner Unik Khas Malang yang Harus Kamu Cicipi Saat Berkunjung ke Kota Ini

Hello!

Siapa yang sudah pernah berkunjung ke Malang?

Malang adalah kota terbesar kedua di Provinsi Jawa Timur yang terletak di 90 km sebelah selatan Surabaya. Bersama dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang, kota ini mulai meningkatkan potensi wisata dengan mengembangkan indsutri perhotelan dan sarana prasarananya.

Penginapan di Kota Malang bisa kamu temukan dalam berbaagai tipe dan harga. Kamu bisa memilih hotel bintang lima dengan fasilitas dan pelayanan prima. Atau hotel bintang empat dengan pelayanan sekelas hotel bintang lima, jadi kamu bisa menghemat biaya kamar, seperti Hotel Savana Malang.

Suasana Hotel Savana, Malang

Sumber: hotelscombined.com

Hotel yang berada di Jl. Letjen Sutoyo No 32-34 Rampal Celaket Klojen ini adalah hotel bintang empat dengan lokasi yang strategis, hanya berjarak 10 km dari Bandara Abdul Rachman Saleh. Kamu bisa mencoba wisata paralayan di Gunung Banyak yang hanya berjarak kurang lebih 2 km saja. Museum Malang Tempo Doeloe dan Balai Tugu Kota Malang yang juga dekat dengan hotel ini bisa jadi tujuan wisatamu selanjutnya. Dengan segala kelebihannya, maka sangat disarankan untuk pesan hotel ini jika kamu berkunjung ke Kota Malang.

Selain objek wisata, kota ini juga memiliki kuliner unik yang wajib kamu cicipi, wahai foodtraveller pemakan segalanya! Yuk, bahas satu-persatu makanan unik di sini!

1. Pos Ketan Legenda 1967

Pos Ketan Legenda – 1967, Malang

Sumber: lipsus.kompas.com

Pos Ketan ini berada di alun-alun Kota Batu di warung yang sederhana namun ramai dikunjungi oleh wisatawan maupun warga Batu dan Malang. Sesuai namanya, kios ini sudah berdiri sejak tahun 1967, dan sekarang sudah mencapai 49 tahun. Wow!

Ketan yang disajikan sebagai menu utama di tempat ini sangat lembut, dan kamu bisa pilih topping sendiri. Ada 12 varian ketan yang diciptakan oleh pemilik warung, seperti ketan campur, yaitu ketan yang dipadukan dengan kelapa parut dan gula merah, ketan bubuk, yaitu ketan dengan kelapa parut dan kedelai bubuk atau ketan ayam pedas dengan topping ayam bercitarasa pedas manis.

Harganya terjangkau, lokasinya strategis, dan jam bukanya di malam hari. Tentu saja Pos Ketan Legenda ini menjadi populer di antara para wisatawan. Kamu-pun jangan sampai kelewatan!

2. Sate Landak dan Biawak

Sate landak

Sumber: culturenesia.com

Landak adalah binatang berduri tebal dan panjang yang digunakan sebagai senjata pertahanan. Namun di Malang, landak dapat dikonsumsi karena halal dan berhasil diolah menjadi makanan yang sangat lezat di Warung Bu Ria. Warung ini sudah menyediakan sate landak yang unik sejak 10 tahun lalu.

Saking terkenalnya, Bu Ria sang pemilik warung yang terlektak di Jl. Saptorenggo 47 Pakis ini lebih dikenal sebagai Bu Landak. Warung Bu Ria berada di pinggir jalan akses ke Bandara Abdurrahman Saleh, sehingga kamu dapat dengan mudah menemukannya.

Selain landak, warung ini juga menyediakan daging biawak dan daging bulus yang mungkin terdengar tidak lazim untuk dikonsumsi. Sate tersebut disajikan dengan bubmbu nikmat khas Maalang. Mengonsumsi biawak ternyata dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit seperti asma, masalah kejantanan dan lainnya. Sate biawak ini cukup murah, hanya Rp 30.000 saja per porsinya, mengingat landak, biawak dan bulus bukan hewan yang mudah diternakkan.

Saking unik dan lezatnya, pengunjung warung ini tidak hanya warga sekitar dan wisatawan domestik, tapi juga wisatawan mancanegara. Kalau kamu berkunjung ke Kota Malang, jangan sampai tidak mampir ke warung fenomenal ini ya!

Punya rekomendasi kuliner khas Malang yang lain? Jangan lupa share di kolom komentar!

————————————————————————–

Let’s connect! 

I don’t bite 😀

Perawatan Kulit Optimal Saat Ramadhan dengan Khalisa Skin Care

Hello!

Mungkin kamu sudah familiar dengan brand Rohto ya? Selain obat tetes mata, Rohto juga terkenal dengan berbagai rangkaian skin care-nya. Sebut saja Skin Aqua, Acnes, dan Hada Labo, semuanya adalah anak dari brand Rohto ini. Sekitar 1-2 tahun yang lalu, Rohto Laboratories Indonesia mengeluarkan seri skin care yang terbuat dari bahan-bahan alami, namanya adalah Khalisa. Waktu itu, Khalisa cuma punya lip balm aja.

Minggu lalu, Khalisa menyelenggarakan launching untuk produk skin care-nya di Jakarta. Acara ini dihadiri langsung oleh Bapak Mukdaya Massidy, Direktur Rohto Laboratories Indonesia, dr.Yunira Safitri, Sp.KK, Anisa Rahma, Brand Ambassador Khalisa, dan juga Arlien Panambang, Product and Brand Manager Rohto Laboratories Indonesia.

Tentang Khalisa Skin Care

Khalisa merupakan anak brand dari PT Rohto Indonesia yang fokus pada produk berbahan dasar natural dan pastinya memiliki sertifikat Halal dari MUI. Skin care yang tidak mengandung bahan pengawet dan alkohol ini cocok digunakan untuk seluruh jenis kulit, termasuk yang berminyak dan juga sensitif.

Khalisa Skin Care Essentials Lightening ini menggunakan water lily sebagai bahan kandungan utamanya. Fungsinya adalah untuk membantu proses detoksifikasi, menenangkan, serta mencerahkan kulit wajah. Arbutin, kandungan untuk mencerahkan kulit, yang terdapat pada Khalisa Skin Care Essentials diambil dari ekstrak bearberry.

Rangkaian Khalisa Skin Care Essential Lightening

Rangkaian skin care ini terdiri dari sabun pembersih wajah. krim pagi dan krim malam. Menggunakan seluruh rangkaian ini sekaligus dapat membuat proses mencerahkan wajah jadi lebih cepat.

Khalisa Skin Care Essential Lightening Facial Wash

Membersihkan wajah pastinya sangat penting untuk semua wanita, agar kotoran sisa makeup dan debu tidak menempel terus-meneurs pada kulit wajah. Pembersih kulit wajah dari Khalisa ini kemasannya juga praktis, mudah dibawa ke mana-mana.Tekstur sabunnya cukup padat dan lembut. Supaya hasilnya maksimal, bisa gunakan net untuk membuat busanya.

Khalisa Skin Care Essential Lightening Day Cream

Day cream ini sudah memiliki kandungan SPF 25, cukup untuk melindungi kulit dari sinar matahari. Tekstur krimnya tidak terlalu pekat, jadi cukup nyaman saat dipakai. Jenis kulitku berminyak, dan setelah dipakai seharian, Khalisa Essential Lightening Day Cream ini tidak membuat wajahku jadi super mengkilap.

Khalisa Skin Care Essential Lightening Night Cream

Tekstur krim malamnya lebih cair daripada yang krim siang. Cepat menyerap, dan yang paling penting tidak membuat kulit wajahku break out. Karena baru dipakai sekitar 2 hari, belum terlalu terasa efek mencerahkan kulit wajahnya.

Rangkaian skin care dari Khalisa ini sebenarnya cukip sederhana, atau malah cenderung praktis. Cocok untuk kamu yang nggak mau ribet, atau untuk dibawa bepergian. Di bulan Ramadhan nanti, kulit biasanya akan cenderung lebih kering karena asupan minum berkurang. Jadi, pastikan kamu menggunakan skin care yang tepat untuk menjaga kelembapan kulit ya! Bisa coba rangkaian Khalisa Essential Lightening ini, praktis, aman, dan halal!

——————————————————————————–

KHALISA SKIN CARE

Instagram: @khalisaindonesia

Harga:

Facial Wash: Rp18.000,-

Day Cream: Rp40.000,-
Night Cream: Rp50.000,-

Beli di:

Supermarket atau toko kosmetik setempat

Let’s connect! 

I don’t bite 😀

5 Tips Tetap Sehat Saat Traveling Sambil Kulineran

5 Tips Tetap Sehat Saat Traveling Sambil Kulineran

Hello!

Selain jenis kamera yang dipakai, pertanyaan terbanyak kedua yang sering kudapat adalah, “Kok bisa sih tetap fit padahal jalan-jalan mulu? Apalagi sambil kulineran, asupannya kan sering jadi nggak kekontrol?” Benar banget nih, biasanya kalau lagi mengunjungi tempat baru, ada aja ingin coba segala menu khasnya. Mulai dari daging kambing sampai yang manis-manis (banget). Kalau asal-asalan, bisa-bisa malah kena diabetes atau malah darah tinggi.

Duh, amit-amit deh kalau sampai sakit saat traveling. Bukannya menikmati, yang ada malah repot! Dulu aku sempat masuk UGD saat liburan ke Lhokseumawe. Kehilangan 1 hari buat menikmati suasana di sana deh, hikssss 😭

Padahal, sebenarnya supaya bisa tetap sehat saat traveling itu gampang-gampang-susah. Iya, banyakan gampangnya daripada susahnya.

5 Tips Tetap Sehat Saat Traveling Sambil Kulineran

Singkat cerita, di blog post kali ini, aku mau sharing beberapa hal yang biasanya aku lakukan saat traveling sambil kulineran biar badan tetap sehat dan fit. Nggak susah kok buat dicoba, siapa tau cocok juga dengan cara-caraku ini. Baca terus sampai habis ya!

1. Tetap Aktif, tapi Jangan Lupa Istirahat

5 Tips Tetap Sehat Saat Traveling Sambil Kulineran
Istirahat sejenak di beach club sambil menikmati angin sepoi-sepoi~

Liburan emang asyiknya jalan-jalan. Mulai dari mengunjungi tempat yang mainstream, sampai yang hidden gem. Terus bergerak aktif selama liburan emang bikin tubuh terasa lebih segar dan sehat. Tapi, di sela-sela semua aktivitas yang padat dari pagi sampai malam itu, jangan lupa luangkan waktu untuk beristirahat.

Supaya nggak terlalu buang-buang waktu liburanmu, kamu bisa kunjungi salah satu spot wisata yang menyediakan tempat bersantai. Kongkow-kongkow menikmati pemandangan yang indah sambil menikmati air kelapa bakal seru juga, toh?

2. Minum Air Putih yang Cukup

Jangan sampai dehidrasi saat liburan! Saat kamu memiliki aktivitas yang padat dan matahari lagi terik-teirknya, tubuh pastinya akan butuh lebih banyak cairan. Maka dari itu, pastikan kamu minum cukup air putih. Jangan tunggu haus dulu baru minum. Ada baiknya juga kamu membawa air minum di setiap perjalananmu.

3. Konsumsi Makanan yang Sehat

5 Tips Tetap Sehat Saat Traveling Sambil Kulineran
Avocado toast yang kelihatan sehat banget!

Kalau bicara soal jalan-jalan, rasanya kurang lengkap kalau tidak mencoba kuliner khas setempat, kan? Misalnya, kalau ke Yogyakarta, rasanya nggak lengkap kalau nggak makan gudeg atau sate kambing.

Namun, makanan memang memiliki pengaruh besar dalam kesehatan. Tetap konsumsi makanan yang sehat di sela-sela itu semua ya! Kamu bisa pilih tempat makan yang vegetarian-friendly atau menyajikan sayur-mayur.

4. Minum Jamu untuk Jaga Stamina

Supaya tubuh tetap segar, sesekali minumlah jamu yang kaya manfaat. Kalau aku, sering bawa-bawa Herbadrink, jamu sachet-an yang praktis banget. Salah satu jamu praktis yang bisa kamu cobain juga adalah Sari Jahe, Sari Temulawak, dan Lidah Buaya dari Herbadrink.

Herbadrink Sari Jahe

Kalau Herbadrink Sari Jahe, diseduh hangat-hangat sambil istirahat di penginapan. Jahe alami ini banyak manfaatnya untuk kesehatan, seperti menghangatkan tubuh dan membuatnya rileks. Ini juga dapat meredakan masuk angin, kembung, dan mual. Tiga hal yang sering aku rasain kalau lagi jalan-jalan. Minuman ini rasanya jahe banget, segar dan bikin badan jadi hangat~

5 Tips Tetap Sehat Saat Traveling Sambil Kulineran
Herbadrink Sari Temulawak

Kalau Herbadrink Sari Temulawak, aku lebih suka disajikan dingin. Cuma perlu dilarutkan ke segelas air, lalu aduk sebentar. Jadi deh! Rasanya segar banget, dan ada sedikit manis di tengah-tengah rasa jamunya yang kuat. Fungsi sari temulawak ini adalah untuk memperbaiki fungsi pencernaan dan menjaga kolesterol. Biasanya aku minum ini kalau habis nguliner sampai nggak karuan. Hahaha.

5 Tips Tetap Sehat Saat Traveling Sambil Kulineran
Herbadrink Lidah Buaya

Sama dengan yang sebelumnya, Herbadrink Lidah Buaya juga aku lebih suka dinikmati dengan air dingin. Kadang-kadang, aku suka tambahin buah-buahan di dalamnya biar lebih segar. Tapi kalau lagi traveling sih, biasanya seduh aja langsung nggak ditambah apa-apa lagi. Supaya lebih simpel! Kalau varian Herbadrink yang ini, rasanya lebih ringan dan nggak jamu banget. Ada sedikit manis-manisnya gitu.

Nah, untungnya, semua produk Herbadrink ini dikemas dengan praktis dan higienis. Tinggal seduh, kelar. Cocok buat dibawa bepergian.

5. Jaga Kebersihan

Last but not least, ini juga nggak kalah penting dengan 4 tips sebelumnya. Kalau lagi jalan-jalan, jangan malas cuci tangan ya! Ini adalah salah satu hal yang paling mudah, tapi banyak orang yang malas untuk melakukannya.

Terutama sebelum makan dan setelah buang air. Cuci tangan bisa bantu menangkal kuman dan bakteri untuk menyerang tubuh. Walau cuci tangan terbaik adalah dengan air mengalir dan sabun, tapi kamu bisa mengantongi hand sanitizer di tas untuk digunakan saat kepepet. Better safe than sorry!

5 Tips Tetap Sehat Saat Traveling Sambil Kulineran
Tetap bisa senyam-senyum walau habis kulineran makanan yang kurang sehat

Di antara 5 rips yang telah disebutkan di atas, ada yang sudah sering kamu lakukan saat traveling kah? Kalau punya tips tambahan lainnya, boleh banget untuk sharing di kolom komentar, supaya pembaca lain juga dapat insight baru.

Happy traveling!

——————————————————————————–

Let’s connect! 

I don’t bite 😀

Pengalaman Naik Pesawat Saat Pandemi: Aman Sih, tapi…

Postingan blog ini sebenarnya late-post banget, karena naik pengalaman naik pesawat saat pandeminya udah dilakukan sejak Agustus 2020. Better late than never, siapa tau ada yang butuh juga informasinya. Silakan dibaca ya!

Pengalaman naik pesawat saat pandemi
Pengalaman naik pesawat saat pandemi

Persiapan Sebelum Naik Pesawat Saat Pandemi

Rute perjalananku waktu itu adalah Jakarta-Banjarmasin. Aku dan suami berangkat karena ibu mertua (ibunya suami) meninggal dunia.

Kabar duka kami terima sore hari sekitar jam 4-5an. Hal pertama yang kami lakukan bukan langsung beli tiket, tapi rapid test di rumah sakit. Karena buat apa beli tiket pesawat kalau hasil rapid test-nya positif? Tetap nggak bisa berangkat. Daripada uang terbuang sia-sia di tiket, maka kami memutuskan buat rapid test dulu aja.

Biaya rapid test waktu itu adalah Rp300.000, di RS Omni Alam Sutera. Bisa ditunggu 2 jam. Sebenarnya beberapa rumah sakit meneydiakan layanan drive thru untuk rapid test, tapi biasanya harus pagi-siang. Kalau sore harus masuk ke dalam lab RS-nya.

Setelah mendapat surat pernyataan bahwa aku dan suami negatif Covid-19, barulah kami beli tiket via Traveloka. Rasanya harga tiket nggak jauh beda kok sama hari-hari biasa sebelum pandemi.

Sebelum berangkat, kami download aplikasi eHAC (Indonesia Electronic Health Alert Card), lalu registrasi akun dengan mengisi beberapa biodata standar, seperti KTP dan lainnya.

Langkah-langkah mengisi eHAC
Langkah-langkah mengisi eHAC

Setelah bikin akun, baru deh bikin HAC-nya. Cuma perlu isi data-data standar, termasuk kota asal dan tujuan. Lengkap dengan nomer penerbangan juga. Setelah itu, bakal ada tanda terima eHAC berupa QR code, screenshot aja biar nggak perlu bolak-balik buka apps-nya lagi. QR code ini nanti di-scan di kota tujuan.

Saranku, siapin eHAC ini dari sebelum berangkat ya. Bisa aja sih isi mepet-mepet habis turun dari pesawat. Tapi nanti bakal stuck di kerumunan kayak gini:

Langkah-langkah isi eHAC
Rame-rame ngisi eHAC dulu karena nggak bisa keluar kalau nggak scan QR code

Nggak mau stuck di kerumunan gini kan? Isi eHAC dari sebelum naik pesawat jangan lupa biar nggak drama!

Suasana di Bandara Soekarno Hatta dan di Pesawat Citilink

Saat itu, kami mengambil pesawat dengan keberangkatan paling pagi. Sekitar jam 6-7an. Suasananya masih sepi. Tapi karena waktu itu dekat-dekat minggu yang banyak hari liburnya, orang-orang yang mau naik pesawat dengan tujuan liburan juga udah lumayan banyak.

Sebelum masuk boarding room, penumpang diharuskan konfirmasi ulang surat keterangan negatif Covid-19. Ada loketnya sendiri kalau di Soekarno Hatta Terminal 3, masih sederetan sama counter-counter check in. Petugasnya nanti mengingatkan lagi soal isi eHAC. Jangan lupa pokoknya!

Naik pesawat saat pandemi
Setiap kursi diberi jarak

Kursi-kursi di boarding room sudah diberi stiker supaya kita ingat jaga jarak. Memakai masker hukumnya wajib selama berada di tempat umum. Kalau mau makan atau minum, jangan lupa buru-buru pakai lagi begitu selesai ya!

Naik pesawat saat pandemi
Kami naik Citilink, karena berangkatnya paling pagi

Di dalam pesawat Citilink yang kami naiki, kursi bagian tengah (nomer B dan E), sengaja dikosongkan karena penumpang harus jaga jarak. Agak deg-degan berada di dalam pesawat bersama orang-orang yang nggak dikenal, walau hanya sekitar 1 jam saja.

Berhubung pesawat Citilink ini nggak dapat makan, interaksi dengan pramugari juga lebih minim. Penumpang di sekitarku pun tidak ada yang ke toilet sama sekali, semua tetap tenang di tempat duduk masing-masing. Saat itu tenggorokan rasanya agak gatal karena deg-degan, tapi ditahan-tahan karena takut dicurigai haha (padahal nggak akan diapa-apain juga sih sama orang-orang).

Sampai di Banjarmasin, Bandar Udara Syamsudin Noor

Jauh berbeda dengan bandara yang lama, suasana bandara baru Banjarmasin terkesan lebih modern dan luas. Sempat deg-degan bakal rame karena bandara yang dulu cenderung kecil, tapi ternyata luas. Banyak space kosong untuk jaga jarak dengan orang lain.

Sebelum keluar, ada petugas yang scan QR code eHAC. Siapkan dari sejak menginjakkan kaki di bandara, biar bisa cepat.

Pengalaman naik pesawat saat pandemi
Halo Banjarmasin!

Intinya…

Protokol kesehatan di bandara dan pesawat menurutku bagus, tinggal kitanya aja yang lebih patuh dan ingat untuk jaga jarak dengan orang lain. Naik pesawat saat pandemi itu (lumayan) aman, tapi bikin deg-degan. Karena nggak tau yang lain sebenarnya beneran sehat atau OTG 😂

Urutan persiapan naik pesawat saat pandemi:
✈️ Rapid atau swab test
✈️ Beli tiket pesawat
✈️ Isi eHAC
✈️ Check in dan konfirmasi surat negatif Covid-19
✈️ Naik pesawat
✈️ Scan QR code eHAC di bandara tujuan

Jangan lupa, surat hasil rapid atau swab test hanya bisa dipakai maksimal 14 hari sejak test. Kalau udah lewat, ya harus test lagi, atau suratnya nggak diterima sama bandara (dan nggak bisa naik pesawat).

Semoga informasi ini berguna buat teman-teman yang mau naik pesawat di saat pandemi. Jaga kesehatan dan pakai maskernya ya!