Saat mendengar kata waxing, apa yang kamu pikirkan? Rasa sakit karena bulu tubuh dicabut dengan paksa? Akupun berpikir begitu saat pergi untuk waxing pertama kali pada Kamis (12/24) lalu. Penasaran gimana rasanya waxing? Simak selengkapnya di bawah ini ya, sist!
Waxing Murah di Jakarta? Ya Waxhaus Dong!
Waxhaus adalah tempat penyedia jasa waxing dengan menggunakan bahan karamel. Ya, ada juga waxing yang pakai lilin, tapi katanya jauuuh lebih sakit daripada pakai karamel. Saat ini, Waxhaus sudah buka cabang di berbagai tempat seperti Bali dan Tangerang. Waxhaus menyediakan jasa waxing seluruh area tubuh untuk perempuan dan laki-laki. Selain menggunakan bahan-bahan yang alami, Waxhaus juga menyajikan harga yang bersahabat.
Barang-barang yang dipakai untuk perawatan
Disposable wax strip
5 Alasan Mengapa Memilih Waxhaus
Mengapa waxing harus di Waxhaus? Ada 5 keunggulan Waxhaus yang membuatmu yakin bahwa Waxhaus adalah tempat waxing yang tepat untukmu:
Bahan Alami – Waxhaus menggunakan bahan alami yaitu karamel untuk perawatan waxing. Tidak ada bahan pengawet yang digunakan,
Peralatan Waxing Tidak Dipakai 2 Kali – Setiap orang akan mendapat karamel dan aplikator baru setiap perawatan. Tidak ada peralatan yang dipakai 2 kali,
Wax Strip Sekali Pakai – Untuk menjaga kebersihannya, Waxhaus menggunakan wax strip sekali pakai,
Tempat yang Bersih dan Nyaman – Ruang perawatan di Waxhaus bersih, dan bantalnya super empuk!
Staff yang Ramah dan Ahli – Staff Waxhaus telah menjalani berbagai pelatihan dan siap melayanimu dengan senyuman.
Pengalaman Waxing di Waxhaus, Summarecon Mal Serpong
Waxhaus di Summarecon Mal Serpong terletak di lantai 1, dekat Sogo. Suasana di dalamnya nyaman, dan staffnya juga ramah. Kamu tidak perlu reservasi tempat terlebih dahulu, bisa langsung datang ke tempatnya. Tetapi, jika sudah penuh, kamu harus menunggu dulu. Kali ini, aku mencoba waxing tangan.
Ruangan waxing
Ruangannya bersih dan nyaman. Ada gantungan tempat menaruh baju. Setelah selesai mengganti baju dengan kemben, perawatan dimulai.
Pertama, tangan akan dibersihkan dengan handuk, lalu diberi bedak.
Proses waxing akan segera dimulai! Dengan menggunakan aplikator, tangan akan dilumuri karamel hangat.
Bagian yang sudah diberi karamel hangat akan ditempel dengan wax strip. Wax strip akan agak ditekan pada tangan agar menempel dengan seluruh karamel. Kemudian… staff akan menarik wax stirp dan bulu tubuh akan terangkat.
Ini dia hasil bulu tubuhku yang terangkat saat waxing. Banyak ya, hahaha.
Bulu-bulu yang tersisa akan diangkat dengan teknik threading menggunakan benang khusus.
Saat pertama kali wax strip diangkat, memang terasa sakit, tapi tidak sesakit yang kubayangkan. Sepertinya ini karena kaget pertama kali waxing. Kedua, ketiga kali wax strip diangkat, sudah tidak terasa sakit lagi. Turns out that waxing is fun!
Hasilnya, tangan jadi mulus bebas bulu! Hasil waxing ini akan bertahan selama kurang lebih 2 minggu, tergantung dari hormon. Staff menganjurkan untuk tidak menggunakan lotion pada area yang sudah di-wax dan mandi air hangat dulu selama beberapa jam. Setelah 3 hari, disarankan juga untuk melakukan scrub pada tubuh agar kulit tetap halus.
Harga Perawatan Waxing di Waxhaus
Berikut adalah harga perawatan waxing di Waxhaus:
*semua harga dalam 000
Dalam waktu dekat, Waxhaus juga akan meluncurkan kartunya yang bisa digunakan untuk pembayaran.
Untuk reservasi perawatan di Waxhaus (+ vouchernya), kamu bisa klik link di bawah ini:
Pernah dengar soal cold pressed juice? Untuk mendukung gaya hidup sehat yang lagi ngetren banget, sekarang ini berbagai produk Cold Pressed Juice mulai muncul di pasaran. Walaupun harganya cenderung lebih mahal, konon katanya sih lebih bergizi daripada jus biasa.
Bedanya dengan jus biasa adalah dari cara pembuatannya. Juicer yang dipakai untuk membuat jus biasa menggunakan pisau yang berputar dengan kecepatan tinggi dan menghasilkan panas. Panas ini dapat merusak enzim di dalam buah. Selain itu, karena dihancurkan dengan pisau, buah jadi terkena lebih banyak udara. Akiabtnya, proses oksidasi terjadi lebih cepat dan mengurangi gizinya.
Sementara cold pressed juice dibuat dengan alat yang disebut masticating juicer. Cara pembuatannya adalah dengan melumatkan buah untuk mengeluarkan sarinya. Panas yang dihasilkan juga lebih sedikit, maka dari itu disebutnya ‘cold-pressed’. Tidak hanya itu saja, proses oksidasi juga dapat dicegah karena buah langsugn dihancurkan, tanpa dipotong-potong terlebih dahulu. Sehingga, enzim di dalam buah tetap terjaga baik.
Mengapa Pilih Urban Remedy Indonesia?
Sebenarnya ada banyak produk cold pressed juice dan jus detoks di pasaran. Kebanyakan menjual per-botol. Sementara untuk pemula gaya hidup sehat macam aku, lebih suka seusatu yang sudah paketan. Nggak ribet pilih-pilih jus, karena sudah dipilih oleh yang ahli, dan aku tinggal minum saja. Hahahaha. Urban Remedy Indonesia ini menyajikan berbagai paketan jus detoks, dengan beragam manfaat.
Selain itu, jus Urban Remedy Indonesia ini 100% organik dan fresh, tanpa tambahan air. Untuk kamu yang ingin mendetoks dan membersihkan tubuh, Urban Remedy Indonesia adalah pilihan yang tepat. Manfaat lainnya yang seringkali dicari orang dari jus detoks, yaitu menurunkan berat badan juga tentu bisa kamu dapatkan.
Manfaat Jus Detoks Urban Remedy Indonesia
Ada 5 manfaat utama yang akan kamu dapatkan setelah mengonsumsi jus detoks Urban Remedy Indonesia ini, antara lain:
Turun berat badan. Jus detoks ini merupakan awal yang tepat apabila kamu ingin memulai diet sehat.
Meningkatkan energi. Mengonsumsi jus sehat akan membuatmu merasa lebih bertenaga dan segar. Bahkan lebih dari saat kamu mengonsumsi minuman berkafein.
Mengistirahatkan liver. Organ liver atau hati berfungsi untuk mendtoksifikasi racun tubuh. Jus detoks akan membantu meringankan kerja liver.
Menurunkan nafsu makan berlebih. Ngemil berlebih bisa menjadi awal mula terusnya meningkat berat badan secara tidak sehat. Jus detoks ini akan membantu mengurangi nafsu makanmu. Nggak percaya? Baca terus ke bawah ya!
Membanjiri tubuh dengan nutrisi baik. Jus detoks akan membantu menambah asupan vitamin, mineral, enzim, dan nutrisi lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh.
Pengalaman Detoks 1 Hari dengan Urban Remedy Indonesia
Di blog post kali ini, aku mau share pengalaman aku detoks 1 hari dengan jus dari Urban Remedy Indonesia. Mulai dari persiapannya, jadwal minum jus, rasanya, sampai dengan efek yang dihasilkan. Simak yes!
Persiapan Sebelum Detoks
Karena minum 6 botol jus detoks ini akan memakan waktu seharian, tentu perlu persiapan dari sehari sebelumnya. Makan malam terakhir yang dianjurkan adalah salad tanpa buah, kentang, jagung, kacang dan dairy food (susu, daging, keju, dan sebagainya). Kamu bisa menambah dressing olive oil, paprika, sedikit garam laut atau jus lemon segar pada saladmu. Kurangi juga konsumsi minuman berkafein, gula, processed food, alkohol, dan perbanyak konsumsi air putih sebelum memulai hari-hari detoksmu.
Jadwal Minum Jus Detoks Urban Remedy Indonesia
Kali ini, aku berkesempatan untuk mencoba paket Regular Detox Package, dengan 6 botol jus (500 ml); Summer Green, Pearadise, Tropical Glowing Green, Spicy Lemonade, Skin Vitamins, Almond Milk dan tambahan Wheatgrass Shot. Paket ini datang dengan tas yang dapat menahan dingin jus. Ada guideline umum yang akan didapat bersama paket. Untuk penjelasan lebih lanjut, biasanya akan dikirim via email. Bila kamu tidak dapat, bisa mita langsung ke [email protected]. Fast respond kok!
Selain membersihkan tubuh dari racun, manfaat lain yang bisa didapat dari paket Regular ini adalah membantu menurunkan berat badan, meredakan stres, menstabilkan hormon (PMS dan kesuburan), serta mengurangi insomnia.
Urutan minumnya (sesuai dengan rekomendasi jadwal di guideline) seperti berikut ini:
07:30 Bangun dan minum segelas air lemon dengan suhu ruangan (500-600ml)
08:30 Minum Wheatgrass shot
09:00 Jus 1: Summer Green
10:30 300ml air mineral / air lemon
11:00 Jus 2: Pearadise
12:30 300ml air mineral / air lemon + teh herbal jika ingin
13:00 Jus 3: Tropical Glowing Green
14:30 300ml air mineral / air lemon
15:00 Jus 4: Spicy Lemonade
16:30 300ml air mineral / air lemon + teh herbal jika ingin
17:00 Jus 5: Skin Vitamin
17:30 Olahraga ringan + 500-1000ml air mineral / air lemon
19:00 Jus 6: Original Almond Milk
20:30 Relaksasi, mandi, pijat
21:00 300ml air mineral / air lemon + teh herbal jika ingin
22:00 Tidur
Perlu diketahui bahwa selama proses detoks sehari ini, nggak boleh makan sama sekali. Lapar? Nggak juga sih. Surprisingly, jus ini lumayan bikin kenyang. Tapi kalau kamu coba dan lapar ga ketulungan, bisa makan salad atau buah-buahan.
Rasa Jus Detoks Urban Remedy Indonesia
Sebelum minum 6 botol jus detoks, diwajibkan untuk minum Wheatgrass Shot, semacam suplemen yang rasanya kayak minuman klorofil. Konon katanya sih buat memberi “kabar” ke tubuh bahwa proses detoks akan segera dimulai.
Jus pertama, Summer Green (Apple – Pear – Spinach – Cucumber – Lemon) ini rasanya segar banget. Agak terasa seperti minuman klorofil, tapi rasa apel dan lemonnya lumayan kencang, jadinya enak. Jus kedua, Pearadise (Pear – Pineapple – Mint) ini adalah favoritku! Rasanya kayak jus buah segar yang enak banget. Jus yang paling cepat kuhabiskan di antara yang lain, hahaha.
Jus ketiga, Tropical Glowing Green (Apple – Celery – Parsley – Romaine – Spinach – Cucumber – Lemon – Pineapple) ini rasanya lebih kayak minuman klorofil daripada Summer Green. Kandungan celery (seledri)-nya yang paling berasa. Jus keempat, Spicy Lemonade (Lemon – Honey – Cayenne Pepper – Filtered water) ini adalah yang rasanya paling ajaib. Kebayang nggak, ada bubuk cabe ngambang di minumanmu? Rasanya pedas-pedas nusuk tenggorokan. Ini jus yang paling lama kuhabiskan.
Jus kelima, Skin Vitamin (Apple – Carrot – Tomato) ini segar-segar lucu. Rasa wortelnya dominan banget. Lumayan enak. Sementara jus terakhir, Original Almond Milk (Raw almond – Honey – Cinnamon – Filtered water) rasanya agak sulit dideskripsikan. Kalau ada tahu mentah dijus dan ditambah susu, ya mungkin kayak gitu rasanya.
By the way, jangan lupa kocok dulu jusnya sebelum diminum biar rasanya merata ya!
Selama minum jus-jus ini, nggak terasa lapar. Jadi, kalau di petunjuk dibilang bahwa minuman ini cocok untuk diet karena bisa bantu mengontrol nafsu makan. Iya, itu benar adanya.
Efek Saat (dan Setelah) Detoks 1 Hari dengan Urban Remedy Indonesia
Saat proses minum 6 botol jus ini seharian, ada beberapa kali rasa mules. Mungkin itu adalah saat-saat racun di dalam tubuh dibuang. Karena banyak minum air putih juga, bakal lebih sering ke toilet untuk buang air.
Aku pribadi menyarankan jika kamu pertama kali menjalani detoks dengan jus seperti ini, jangan pada saat bepergian atau harus jalan-jalan ke luar kantor untuk meeting dan sebagainya. Karena rasa mulesnya agak susah ditahan dan bawaannya ingin ke toilet terus.
Setelah selesai mengonsumsi jus, tidur malam jadi lebih nyenyak. Beneran. Nyenyak banget kayak nggak punya dosa. Amazingly juga sariawanku langsung sembuh dalam sehari. Padahal lagi besar-besarnya. Kayaknya ini berkat Spicy Lemonade yang kaya akan vitamin C (ya iyalah, lemon dan cabe. Kurang sumber vitamin C apalagi?).
Keesokan paginya, tubuh langsung serasa lebih ringan. Selain itu, buang air juga jadi lebih lancar. dan yang paling penting adalah nafsu makan jadi lebih kekontrol, bawaannya nggak kepingin ngemil terus.
So, berani coba untuk hidup sehat dengan jus detoks?
Akhirnya kembali juga ke Tanah Air setelah kurang lebih seminggu di Jepang. Yes, seminggu kemarin aku terbang ke Jepang untuk Festival Uchinanchu di Okinawa.
Aku suka banget naik pesawat. Setiap mau naik pesawat aku pasti excited, mulai dari check in sampai lari-lari karena udah dipanggil naik pesawat. Perjalan ke Jepang kemarin diawali dengan naik pesawat JAL (Japan Airlines). Ini pertama kalinya aku naik pesawat asli Jepang. Terakhir terbang ke Jepang, aku naik airlines lokal. So, aku makin excited. Di blog post kali ini, aku mau cerita pengalaman naik JAL untuk international flights (Jakarta – Tokyo) dan domestic flights-nya (Tokyo – Naha).
Pemandangan dari atas
Pesawat JAL
Harga pesawat JAL memang lumayan banget, tapi ini berbanding lurus dengan fasilitas yang diberikan. Apa saja sih emang fasilitas yang ditawarkan dalam pesawat JAL ini?
1. Tempat Duduk yang Nyaman
Namanya naik pesawat ya kehidupan emang nggak akan jauh-jauh dari tempat duduk. Sekalinya beranjak, palingan cuma buat ke toilet. Maka dari itulah, kenyamanan kursinya itu penting banget.
Kursi pesawat JAL international flight
Untuk international flight, JAL menyiapkan kursi dengan ekstra senderan kepala. Ada bantal dan selimut yang bikin perjalanan semakin nyaman.
Kursi pesawat JAL domestic flight
Sementara kursi di domestic flight memang tidak seempuk yang international. Tidak dilengkapi dengan ekstra senderan kepala juga. Namun cukup nyaman untuk menemani perjalananmu.
2. Makanan dan Minuman
Sepertinya makanan cuma didapat di international flight saja. Di penerbangan Jakarta – Tokyo, aku dapat dua kali makan, snack dan makanan berat. Domestic flight tidak menyediakan makanan berat ataupun ringan, tapi ada satu kali pembagian segelas minuman.
Snack dari JAL
Di penerbangan Jakarta – Tokyo, snack yang didapat adalah kacang-kacangan, sandwich dan minum. Sementara saat penerbangan pulang, tidak ada sandwich-nya. Hahaha.
Alat makan
Makanan berat di perjalanan Jakarta – Tokyo
Makanan berat di perjalanan Tokyo – Jakarta
Menu makanan berat yang disajikan oleh JAL ini lengkap banget, mulai dari karbohidrat, lauk utama, sayur dan buah. Di keberangkatan dapat minuman Yakult dan yogurt yang bikin pencernaan tokcer banget. Di kepulangannya, dapat sup miso, roti serta menteganya.
Minuman bisa pilih antara teh, kopi, jus, susu, wine, dan lain-lain. Di waktu pesawat mau berangkat, pramugarinya membagikan sebotol air mineral. Yes, ini banget yang pasti dibutuhin semua orang.
Thank you JAL, kamu emang pengertian banget :”)
Air mineral botol dari JAL
3. Banyak Hiburan
Kebayang nggak, berjam-jam di pesawat kalau hiburan yang kamu punya cuma ngobrol. Ya iya kalau di sebelahmu ada orang yang bisa diajak ngobrol. Kalau nggak? Ngobrol aja sama jendela.
Di penerbangan international JAL, setiap tempat duduk dilengkapi dengan hiburan film, musik atau game. Filmnya cukup up to date, mulai dari yang barat sampai dengan Jepang. Tersedia dalam berbagai bahasa.
Nonton di JAL, tersedia dalam berbagai bahasa
Selain nonton atau main, kamu bisa ngecharge baterai handphon-mu disini. Lumayan, setidaknya nanti turun pesawat baterai handphone udah penuh, hahaha.
———————————————————
Overall, aku puas dnegan pelayanan yang diberikan dalam penerbangan Japan Airlines (JAL) ini. Nyaman, ramah, dan pastinya makanannya enak. Hahaha. Iya gaes, itu penting banget.
Harganya emang bisa dibilang lumayan banget, tapi ini berbanding lurus dengan fasilitas dan pelayanan yang didapat. Kalau kamu mau berangkat ke Jepang, aku merekomendasikan airlines kece ini untuk kamu. Banget.
Perjalanan ke Pulau Peucang ini berawal dari kebosanan saat menunggu jam buka puasa Ramadan lalu. Nggak ada angin nggak ada badai, langsung aja browsing di Instagram tentang open trip. Mengapa pilih open trip? Alasannya simpel, biar udah ada yang ngurusin dan atur itinerary-nya, hahahaha.
Akhirnya destinasi yang dipilih dari sekian open trip yang ada adalah Pulau Peucang, selama 3 hari 2 malam, dengan penyelenggaranya Banten Vacation. Destinasi ke Pulau Peucang ini diadakan setiap akhir minggu, jadi cukup mudah untuk pilih tanggalnya.
Baca terus blog post ini buat cerita open trip ke Pulau Peucang selengkapnya!
Hari Pertama
Malam pertama ini dihabiskan di perjalanan. Meeting point-nya di pintu keluar Plaza Semanggi yang menghadap ke arah Universitas Atma Jaya. Semua peserta nggak ada yang ngaret, jadi berangkatpun tepat waktu. Total peserta ada sekitar 40 orang, dengan kendaraan 1 bus kecil + 1 elf.
Itinerary Hari ke-1
21:00 Berangkat dari meeting point di Plaza Semanggi Jakarta 23:00 Meeting point ke-2 di daerah Serang
Hari Kedua
Trip ke pulau Peucang yang sesungguhnya baru dimulai di hari ke-2 ini. Laju bus yang digunakan ngebut, cukup ekstrem karena jalur menuju Sumur lumayan berantakan. Sisi baiknya, tiba di Sumur jadi lebih cepat, dan bisa istirahat di bus, dan solat Subuh tepat waktu.
Selesai solat Subuh, langsung menuju kapal dan berangkat ke Pulau Peucang. Sarapan pagi langsung disediakan di kapal saat berangkat. Menunya sederhana, nasi putih, telur balado, dan tempe orek. Kapan lagi bisa sarapan di atas laut sambil lihat matahari terbit, kan? WAJIB sarapan di awal keberangkatan kalau tidak mau mabuk laut nantinya ya!
Perjalanan ke Pulau Peucang ini sekitar 3 jam dengan kapal. Setibanya di Pulau Peucang, pemandangannya benar-benar breath-taking. Gradasi warna biru yang indah di setiap sudut pantainya, dan dihiasi dengan pasir putih yang sangat bersih! Memasuki Pulau Peucang, semua sinyal benar-benar hilang. Hiburan yang ada adalah menikmati keindahan alam dan ngobrol dengan teman-teman baru.
Kondisi penginapan bisa dibilang masih kurang baik di sini. Terbuat dari kayu dan agak berdebu di dalamnya. Satu penginapan (4 ruangan, masing-masing bisa diisi 5 orang), terdapat 3 kamar mandi di bagian luarnya. Sekamar dengan siapa dan di penginapan yang mana, semuanya diatur oleh tour leader Banten Vacation. Untuk suami-istri atau keluarga, bisa upgrade untuk dapat ruangan sendiri.
Selain nggak ada sinyal, listrik di Pulau Peucang juga hanya nyala di malam hari saja. Jadi kalau siang hari ya nggak bisa nge-charge HP, dan di kamar mandi harus gelap-gelapan. Di pulau ini juga cukup banyak rusa, babi, dan monyet berkeliaran, jadi harus hati-hati kalau bawa makanan.
Acara selanjutnya adalah trekking menuju Karang Copong. Bukan trekking yang berat, karena jalurnya datar semua. Ada sedikit nanjak, tapi di bagian akhir saja, dan cukup mudah. Jangan lupa bawa air mineral, karena perjalanan trekking lumayan jauh. Di dalam hutannya, ada rusa berkeliaran. Kalau mau foto, mereka cukup photogenic, haha.
Karang Copong indah banget! Lautnya benar-benar biru dan bening. Bahkan, dari atas karang kita bisa melihat ikan-ikannya (ukurannya cukup besar). Di sini bersantai sejenak, hampir 1 jam, lalu kembali lagi ke penginapan untuk makan siang dan siap-siap snorkeling.
Spot pertama untuk snorkeling adalah Ciapus, perjalanan dengan kapal dari Pulau Peucang nggak sampai 10 menit rasanya. Berhubung kondisi angin hari itu cukup kencang, agak susah untuk menikmati snorkelingnya karena terbawa arus terus.
Spot kedua adalah Sumino. Lebih bagus dari Ciapus, di Sumino kita bisa menemukan ikan nemo kalau hoki. Kondisi karangnya pun masih sangat baik. Berhubung hari sudah semakin sore, angin juga semakin kencang. Snorkeling di spot kedua semakin sulit. Bahkan, untuk balik ke kapal aja harus benar-benar keluar ekstra tenaga.
Setelah snorkeling, kami melanjutkan perjalanan ke daerah Cidaon untuk melihat langsung pengembalaan banteng. Sayangnya hanya bisa melihat dari jauh dari ujung savana. Matahari sudah terbenam dan kami kembali ke Pulau Peucang untuk mandi dan beberes, lalu dilanjutkan dengan makan malam dan istirahat.
Itinerary Hari ke-2
04:00 Tiba di Kecamatan Sumur, Ujung Kulon 06:00 Berangkat ke Pulau Peucang dengan kapal 09:00 Tiba di Pulau Peucang dan check in penginapan 11:00 Trekking menuju Karang Copong 13:00 Makan siang, istirahat, dan persiapan snorkeling 14:00 Snorkeling spot I (Ciapus) 16:00 Snorkeling spot II (Sumino) 17:30 Mengunjungi pengembalaan banteng di Cidaon 19:00 Kembali ke Pulau Peucang, mandi, dan beberes 19:30 Makan malam 21:00 Acara bebas dan istirahat
Hari Ketiga
Hari kepulangan kami dari Pulau Peucang, sebelum berangkat masih sempat lihat sedikit sunrise di dermaga.
Berangkat dari Pulau Peucang sekitar pukul 7, setelah sarapan nasi goreng di atas kapal. Perjalanan ke Sungai Cigenteur memakan waktu sekitar 2 jam. Laut di pantai dekat Sungai Cigenteur memang tidak sejernih di Pulau Peucang, tapi tetap bersih kok. Berhubung datang ke sini barengan dengan rombongan lain, jadi harus menunggu sekitar 1-2 jam, karena perahunya terbatas.
Menyusuri sungai Cigenteur seru banget! Bapak yang memandu kami juga talkative, banyak menjelaskan tentang alam di sekitar Taman Nasional Ujung Kulon ini. Bahkan, kami sampai diskusi tentang suara badak, hahaha. Canoeing ini nggak teralu basah, hanya sampai betis saja, saat mau naik perahunya.
Meluncur lagi sekitar 1 jam menuju spot snorkeling yang ke-3, yaitu Pulau Badul. Tempatnya jauh lebih bagus dan jernih daripada dua spot sebelumnya. Di bawah laut sini teradapat patung badak yang banyak dijadikan spot foto.
Setelah snorkeling, Banten Vacation menyajikan makan siang di atas kapal, lalu melanjutkan perjalanan pulang ke Kecamatan Sumur. Setelah bebersih dan beberes, kami melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta. Berangkat dari Kecamatan Sumur sekitar jam 4 sore, dan tiba di Plaza Semanggi Jakarta sekitar jam 11 malam, dengan berhenti satu kali untuk makan malam.
Itinerary Hari ke-3
06:00 Sarapan dan check out 07:00 Berangkat ke Sungai Cigenteur 10:00 Canoeing di Sungai Cigenteur 12:30 Snorkeling di spot III (Pulau Badul) 13:30 Makan siang dan perjalanan pulang ke Kecamatan Sumur 14:30 Tiba di Kecamatan Sumur dan bersih-bersih 16:00 Perjalanan kembali ke Jakarta 23:00 Tiba di Plaza Semanggi, Jakarta
Biaya Open Trip ke Pulau Peucang (3 Hari 2 Malam)
Bicara soal biaya, sebenarnya open trip ke Pulau Peucang ini bisa dibilang cukup murah. Apalagi setelah baca-baca pengalaman orang lain, ternyata sewa kapal sendiri itu harganya bisa jutaan.
Berikut perincian biaya yang aku keluarkan untuk open trip ke Pulau Peucang:
Rp750.000 : Open Trip ke Pulau Peucang (termasuk kapal, penginapan, dan 5x makan)
Rp80.000 : Penyewaan alat snorkeling (kaki katak dan kacamata)
Rp50.000 : Canoeing di Sungai Cigenteur
TOTAL: 880.000
Setelah baca blog post ini, jadi kepingin ke Pulau Peucang nggak?
Yuk, explore Indonesia lebih banyak lagi, karena di sini ada banyak kekayaan alam yang bisa dinikmati~
Sampai sekarang masih banyak lho, orang yang bilang kalau di Jakarta itu nggak ada pantai yang bagus. Semua lautnya hitam dekil dan kotor. Kayaknya orang-orang ini lupa deh sama eksistensi Kepulauan Seribu. Kita nggak perlu jauh-jauh ke luar kota buat nikmatin warna laut turquoise bening.
Udah lumayan lama pengen liburan ke Kepulauan Seribu. Dulu terakhir ke sana pas masih usia SD, udah lupa-lupa-ingat kayak gimana di sana. Akhirnya, pertengahan Januari kemarin tercetus ide liburan ke sini bersama teman. Impulsif sih, hari itu ngide, hari itu book segalanya.
Berhubung lagi mood liburan, tapi nggak mood nyusun itinerary segala, akhirnya aku pakai jasa opentrip, kali ini bareng @travelogy.id. Nggak ada alasan khusus sih kenapa milih travel ini. Cuma karena kebetulan follow aja, dan pas kemarin kepikiran mau liburan ke Pulau Harapan, tiba-tiba @travelogy.id ini update tentang opentrip ke sana. Yowes, hahaha.
Itinerary 2 Hari 1 Malam – Open Trip Pulau Harapan
Kapal yang akan mengangkut aku dan teman-teman ke Pulau Harapan ini berangkat dari Pelabuhan Muara Angke. Bisa dijangkau dengan GO-JEK ataupun mobil pribadi, parkiran di pelabuhan ini lumayan luas. Tim dari @travelogy.id kemarin sempat menghimbau untuk bawa masker untuk di pelabuhan ini. Terlalu meremehkan, ternyata di sini baunya mantep banget……
Pelabuhan Muara Angke
Kapal berangkat pukul 7:30, tapi jam 6:00 juga udah lumayan ramai penumpangnya. Tiket untuk ke Pulau Harapan bisa dibeli seharga Rp60.000 di gedung besar pelabuhan. Kapalnya sih menurutku tampak cukup aman. Penumpangnya nggak overload, dan setiap penumpang dapat satu life jacket yang wajib dipakai selama perjalanan.
Dermaga Pulau Harapan
Homestay AC super nyaman!
Perjalanan ke Pulau Harapan sekitar 3-4 jam. Sampai di sana pukul 11:30. Kesan pertama sewaktu sampai, airnya jernih banget…..nggak kayak di Jakarta rasanya. Setelah ketemu dengan pemandu dari @travelogy.id di sana, kami check in di homestay yang TERNYATA PAKAI AC! Ada TV-nya pula… Nyaman banget pokoknya.
Snorkeling di Sekitar Pulau Harapan
Sehabis istirahat makan siang sebentar, langsung melanjutkan perjalanan untuk snorkeling. Naik kapal kecil, sekitar 15 menit ke arah utara, kami tiba di Pulau Bintang. Ikannya ada banyak kecil-kecil, gemas banget! Ada bintang laut juga. Tapi harus hati-hati saat snorkeling, jangan ke tempat yang terlalu rendah, karena banyak bulu babi.
Makan siang di Pulau Harapan
Semua disediakan oleh tim @travelogy.id
Spot snorkeling pertama
FYI, bulu babi itu beracun durinya. Kalau terlanjur ketusuk sih, katanya harus dikencingin atau pukul-pukul bagian yang kena tersebut supaya duri bulu babi-nya hancur. Hati-hati ya!
Spot snorkeling kedua nggak kalah bagusnya. Ikannya lebih banyak, dan di sini malah ada ikan nemo! Terumbu karang-nya juga lebih banyak. Alhamdulillah, cuaca hari itu bersahabat, nggak banyak angin, jadi nggak berombak.
Jalan-jalan sore di pantai Pulau Dolphin
Setelah snorkeling, kami dibawa ke Pulau Dolphin, yang ternyata dimiliki oleh swasta. Di sini ada warung dan berbagai water sport. Di warung tersedia Indomie, gorengan, kopi, dan air kelapa. Lumayan lah buat istirahat sebentar. Semakin sore, air laut semakin tinggi dan kami kembali ke Pulau Harapan sambil menikmati sunset sepanjang jalan.
BBQ di Taman Terpadu Pulau Harapan
Sekitar pukul 19:00, tim dari @travelogy.id menyediakan makan malam di guest house. Di itinerary sih emang tertulis jadwal BBQ, tapi kirain itu sekalian makan malam. TERNYATA DIPISAH! Berhubung badan lagi capek-capeknya, jadi laper juga sih. Makan malam dua ronde pun dijabanin.
Food court Taman Terpadu Pulau Harapan
Siap-siap BBQ di Pulau Harpan
BBQ dilaksanakan di foodcourt Taman Terpadu. Ada banyak warung-warung kecil penjual makanan dan oleh-oleh ternyata di sini. Ikan dan sosis bakar yang disajikan makin enak saat dicocol ke kecap sambalnya. Yummy!
Island Hopping Sekitar Kepulauan Harapan
Hari ke-2 dimulai dengan sarapan nasi goreng dan telur mata sapi, lalu dilanjut dengan island hopping. Pulau tujuan pertama adalah Pulau Dolphin (lagi). Sebenarnya agak sedikit kecewa sih karena balik lagi ke pulau yang sudah dikunjungi kemarin, tapi ah sudahlah dinikmati saja. Kalau kemarin cuma nongkrong di warung, sekarang jalan-jalan ke arah belakang.
Balik lagi ke Pulau Dolphin~
Di pulau ini ternyata banyak yang camping. Ada fasilitas ruangan MCK juga. Kalau malas masak, bisa jajan Indomie di warung. Sebenarnya selain di Pulau Dolphin, ada pulau-pulau lain juga yang sering dijadikan tempat camping, tapi fasilitasnya tidak sememadai Pulau Dolphin ini.
Pulau ke-2 yang dikunjungi adalah Pulau Tongkeng, yang konon katanya dimiliki oleh pribadi (maaf, lupa namanya siapa). Ada satu rumah besar di tengah pulau ini yang sayangnya tidak tampak terawat. Dekat dermaga, hanya ada bapak-ibu penjual minuman yang menjual kelapa muda tersegar di Jakarta! Di sini nggak ada sendok, jadi makan daging kelapanya menggunakan kulit kelapa yang dibentuk menyerupai sendok. Menarik!
Kelapa muda di Pulau Tongkeng
Pantai Pulau Tongkeng
Menjelang pukul 12 siang, kami kembali ke Pulau Harapan untuk beres-beres dan persiapan pulang ke kota. Liburan akhir pekan kali ini lumayan seru, karena sebenarnya tidak jauh dari ibukota, tapi bisa mendapat pengalaman seperti ke luar kota. Jarang-jarang bisa melihat Ikan Nemo di laut Jakarta, kan?
Biaya open trip bersama @travelogy.id kemarin adalah Rp380.000 per orang. Sudah termasuk kapal dari pelabuhan Jakarta, homestay AC, kapal kecil untuk snorkeling dan island hopping, serta peralatannya, BBQ, dan tiga kali makan. Pokoknya udah all-in semua kecuali kalau mau jajan-jajan sendiri. Di Pulau Harapan ada banyak jajanan, misalnya telor gulung ini. Worth it! Tapi bakal lebih seru lagi kalau jadwal snorkeling lebih padat dan nggak cuma dua spot aja~
Telor gulung di Pulau Harapan
Belum mau pulang 🙁
So, enaknya liburan akhir pekan ke mana lagi ya selanjutnya? Any ideas? Yang bisa Sabtu-Minggu aja karena aku masih anak probation di kantor baru, jadi mau ambil cuti kan nggak enak, hahahaha.
BACA JUGA: Pengalaman Ikut Open Trip ke Pulau Peucang (3 Hari 2 Malam)
Kemarin ini akhirnya aku kesampaian juga main ke Nusa Penida! Pulau kecil di sebelah timur Bali ini bisa ditempuh dengan boat sekitar 1 jam. Banyak banget trip yang menyediakan jasa buat nganterin jalan-jalan di Nusa Penida ini, mendatangi setiap spot yang populer. Saking banyaknya sampai bingung pilih yang mana…
Anyway, di blog ini aku bakal cerita lengkap tentang pengalaman One Day Trip ke Nusa Penida, Bali. Tempat mana aja yang dikunjungi, kondisi di sana, sampai biayanya. Yuk, baca terus sampai habis!
Pengalaman One Day Trip ke Nusa Penida, Bali
Sewaktu memutuskan mau ke Nusa Penida, ada beberapa teman nyaranin go-show aja, nggak usah pakai trip segala. Maksudnya go-show ini, beli tiket kapal sendiri di Pantai Sanur Bali, terus di Nusa Penida sewa motor dan jalan-jalan sesuka hati. On the bright side, emang bakal lebih murah, karena katanya total biaya kalau go-show ini bisa nggak sampai Rp350.000 buat berdua. Sementara kalau pakai trip, bisa Rp1.000.000-an untuk dua orang.
Siap-siap untuk lihat laut biru jernih di Nusa Penida!
Ya, kalau lebih banyak peserta trip-nya bakal lebih murah sih, tapi waktu itu aku emang cuma mau berangkat berdua aja.
Setelah hampir dua minggu browsing-browsing soal trip ke Nusa Penida, akhirnya memuutsukan untuk pakai trip Bali Cili. Karena waktu itu ada temanku yang pakai jasa trip ini, dan katanya pelayanannya OK. Rasanya lebih percaya kalau udah ada yang rekomendasiin.
ItineraryOne Day Trip ke Nusa Penida, Bali
Meeting point trip ini adalah di Pantai Sanur, di Ananda Beach Restaurant. Ternyata di dekat sini ada tempat penjualan tiket kapalnya. Lumayan ramai dari jam 6 pagi. Ngomong-ngomong, sebenarnya janjiannya jam 7, tapi ternyata aku kepagian, hahaha.
Berangkat ke Nusa Penida
Setelah ketemuan dengan staff trip dan dapat tiket kapal pulang-pergi, aku jalan ke arah pantainya. Di sinilah naik kapalnya. Ngomong-ngomong, buat naik ke kapal, kita kudu nyemplung ke air laut dulu. Jadi aku saranin sih pakai sendal aja. Tapi berhubung di sana bakal banyak trekking, jadi pakai sendal gunung bakal OK banget.
Kapalnya lumayan besar, dan pelampung tersedia di loker atas tempat duduk. Kapasitas kapal ini kira-kira sekitar 60 orang. Semua orang dapat tempat duduk, jadi nggak overload.
Kapal berangkat pukul 8 pagi, dan perjalanan ke Nusa Penida ini memakan waktu sekitar 1 jam. Sesampainya di sana, sudah ada driver yang akan memandu. Setiap grup bakal naik 1 mobil. Namanya juga private trip.
Kelingking Beach
Tujuan pertama adalah Kelingking Beach. Dari dermaga, memakan waktu sekitar 30 menit. Jalannya banyak yang rusak di sini, dan medannya agak berbukit. Ada untungnya juga nggak jadi sewa motor di sini, susah jalanannya kalau nggak jago-jago amat mah.
Foto wajib di Kelingking Beach, Nusa Penida
Anyway, sesuai ekspektasi, Kelingking Beach yang udah iconic banget di Nusa Penida ini ramai banget! Untuk spot foto kayak yang di atas ini aja, antrinya lumayan. Sekitar 15 menit. Para driver (merangkap guide) di sini udah tahu persis spot ambil foto yang bagus di mana. Cuma sayangnya, driver-ku nggak pakai aba-aba kalau motretin. Tau-tau jepret. Kelar.
Kalau mau pemandangan Kelingking Beach yang lebih priceless lagi, kudu trekking lebih ke bawah. Nggak terlalu disaranin buat yang one day trip, karena makan banyak waktu buat turun dan naiknya lagi.
Angel’s Billabong & Broken Beach
Lanjut ke spot kedua, yaitu Angel’s Billabong dan Broken Beach. Kedua spot tersebut letaknya sebelahan. Dari Kelingking Beach, naik mobil sekitar 30 menit. Jalannya nggak bagus, jadi kayak off road rasanya, tapi pakai mobil Suzuki APV.
Di sekitar Angel’s Billabong & Broken Beach. Rame banget!
Kelihatan banget karena sekarang lagi musim kemarau, di sini super gersang! Tanamannya kering semua. Ya, tapi kalau ke sininya musim hujan, nggak asyik kan kalau tahu-tahu cuacanya jelek. Ambyar, deh!
Nyemplung di Angel’s Billabong demi foto Instagram yang HQQ
Angel’s Billabong ini kayak semacam kolam alami isi air laut. Indah banget sih emang dilihatnya. Tapi kalau kata driver harus hati-hati, karena rawan kesapu ombak. Katanya juga baru beberapa hari lalu ada wisatawan yang kesapu ombak di sini. Aku nggak berhasil menemukan beritanya sih. Ya tapi mungkin memang lebih baik berhati-hati kalau mau berenang di sini.
Trekking lagi menuju Broken Beach
Broken Beach, Nusa Penida
Lanjut trekking ke bagian agak atas buat lihat Broken Beach. Dilihat dari atas, air lautnya jernih banget! Sejernih itu deh pokoknya! Buat ambil best angle kalau foto di sini, si driver rela sampai manjat pohon. Luar biasa.
Makan Siang di Restoran Lokal
Tempat makan siang dipilih sama driver-nya. Sebenarnya bisa saja sih kalau mau request, tapi berhubung kemarin nggak searching soal kuliner di sini, jadi pasrah saja, nurut sama driver.
Dibawalah ke sebuah restoran yang cukup besar. Ngomong-ngomong, jaringan Internet-ku di sini sama sekali nggak jalan. Baru bisa akses Internet selama di restoran ini, karena ada wifi-nya. Nusa Penida ini jalanannya hancur lebur berantakan, tapi di setiap ada restoran ada wifi.
Suasana restoran
Nasi goreng ayam
Makanan yang aku pesan adalah nasi goreng. Standar lah, karena menunya juga itu-itu aja. Kalau nggak nasi goreng, ya ayam goreng. Ada pizza dan pasta juga sih. Soal rasa….tawar banget. Kayak nggak pakai garam sama sekali gitu. Selama makan jadi menyesal karena nggak searching dulu soal kuliner di sini. Supaya bisa request restoran sama driver, maksudnya.
Crystal Bay
Tujuan terakhir untuk one day trip Nusa Penida hari itu adalah Crystal Bay. Jalanan menuju area ini bagus, udah diaspal. Jadi mobil juga mulus jalannya!
Bersantai di Crystal Bay
Di sepanjang perjalanan, banyak penginapan yang tampaknya bagus-bagus. Setelah searching di aplikasi traveling, ternyata penginapan di sini memang banyak yang berkualitas. Mungkin kalau menginap di Nusa Penida, bisa di daerah sini. Jadi explore pulau ini jadi lebih santai!
Di Crystal Bay ini sebenarnya nggak ada kegiatan khusus. Cuma duduk-duduk aja. Ada banyak payung dan bean bag sepanjang pantai. Kalau mau duduk, harus bayar Rp75.000, dapat bonus es kelapa muda yang rasanya kayak soda. Hahaha.
Berenang di Crystal Bay
Untuk berrsantai di sini dikasih waktu sekitar 1 jam, karena pukul 3 harus berangkat kembali ke dermaga. Kapal pulang ke Sanur berangkat pukul 4.
Kembali ke Sanur
Naik kapal yang sama dengan saat berangkat. Tetap harus nyemplung ke laut dulu buat naik ke kapal. Beda dengan Sanur yang pesisirnya masih penuh dengan pasir lembut, kalau di Nusa Penida ini pesisirnya udah banyak karang. Jadi kalau tanpa alas kaki bakal sakit banget.
Tiba di Sanur sekitar jam 5 sore. Masih keburu untuk solat Asar. Nggak jauh dari gerbang pantai ini, ada masjid yang besar dan bersih. Selesailah perjalanan one day trip Nusa Penida hari itu!
Harga One Day Trip ke Nusa Penida, Bali
Bicara soal harga, ini bakal bergantung banget sama jumlah orang di grupmu. Soalnya semua jasa di sini adalah private trip. Seperti yang sudah disebutkan di atas, 1 grup = 1 mobil. Bisa muat sekitar 6 orang lah.
Karena cuma berdua, biaya yang aku keluarkan adalah Rp550.000 / orang. Kalau orang di grupmu lebih banyak, bakal lebih murah lagi harganya. Harga ini belum termasuk makan siang. Kalau mau tambah makan siang biasanya extra Rp50.000-an per orang. Kemarin sih aku nggak include makan siang. Bayar sendiri sewaktu di restoran.
Kelingking Beach yang bikin gagal move on
Warung pondokan di daerah Angel’s Billabong
Kalau ditanya seru atau nggak, jawabannya ya jelas seru lah! Cuma, karena one day trip, jadi rasanya buru-buru banget di setiap spot. Trip yang aku ambil ini yang bagian baratnya Nusa Penida aja. Ada juga trip yang bisa explore bagian timur. Kalau one day trip ya harus pilih salah satu. Kalau mau explore keseluruhan pulau, aku saranin buat menginap di sini aja.
So, kapan mau liburan ke Bali? Semoga blog post ini bermanfaat buat kamu yang juga berencana ke Nusa Penida~
Bulan Agustus kemarin aku mulai kerja di kantor baru. Rasanya butuh waktu buat menyesuaikan diri. Apalagi load kerja di kantor baru ini kayak beberapa kali lipat lebih banyak dari kantor sebelumnya. Kesibukkan yang bikin blog post bulan lalu cuma 2 aja. Hahaha!
Selain kangen ngeblog, kangen liburan juga. Jadi deh, bikin blog post tentang liburan.
Ngopi snatai sambil menikmati udara dingin Bandung
Sebagai warga Jakarta yang kadang jenuh sama situasi kota besar, rasanya ingin sesekali sweet escape ke tempat yang lebih tenang dan sejuk udaranya. Ini dia yang bikin Bandung jadi destinasi populer liburan singkatnya orang Jakarta.
Nah, kalau kamu juga ingin liburan ke Bandung, aku punya satu rekomendasi hotel di daerah Dago Pakar, yaitu Clove Garden Hotel. Walau agak susah dijangkau karena medannya yang lumayan terjal dan nggak mulus, worth it banget kok buat datang ke sini.
Review Clove Garden Hotel – Dago Pakar, Bandung
Suasana hotel ini memang cukup jauh beda, karena letaknya di dataran tinggi Bandung. Jauh dari kebisingan pusat kota dan bisa menikmati pemandangan hijau ala perbukitan.
Suasana Lobi
Lobi Clove Garden Hotel Bandung
Cafe Eugene The Goat di samping
Dilengkapi dengan desain interior yang didominasi warna-warna monokrom, membuat tampilan lobi ini minimalis kekinian. Di samping lobi terdapat restoran hotel dan coffee shop Eugene the Goat. Anyway, resepsionis Clove Garden Hotel ramah dan cukup cepat memproses check-in.
Kamar Hotel
Kamar Deluxe Clove Garden Hotel Bandung
Lengkap dengan TV dan amenities
Kamar mandi yang cukup luas
Aku pesan kamar tipe Deluxe seluas 21 m2. Pemandangan yang kudapat mengarah ke kota Bandung. Sayangnya, kurang ke atas kalau mau dapat pemandangan yang lebih ‘Wah!’ lagi.
Fasilitas di dalam kamar ini cukup lengkap, sebagaimana di hotel-hotel lain pada umumnya. Ada sendal hotel, sabun, sampo, shower cap, dan handuk. Di sini nggak ada hair dryer, tapi mungkin bisa pinjam ke pihak hotel.
Ranjang ukuran King Size di sini juga nyaman! Bikin ingin tidur terus, hahaha. I had a great quality of sleep during the stay.
Fasilitas Hotel
Fasilitas kolam renang
Kolam renang di sini nggak terlalu besar, ada yang untuk dewasa dan untuk anak-anak. Clove Garden Hotel juga menyediakan fasilitas spa, jika kamu ingin lebih memanjakan diri lagi. Wifi di sini cukup cepat……kalau di lantai bawah, dan sayangnya aku kesulitan untuk connect😭
Suasana outdoor wedding di Clove Garden Hotel
Pelaminan yang cantik banget!
Di sebelah kolam renang, terdapat jogging track dan area multi-fungsi. Bisa jadi spot olahraga outdoor, dan acara-acara lain seperti pernikahan! (Harga paket wedding di Clove Garden Hotel ini kalau nggak salah, berkisar Rp45-59 jutaan. Cocok untuk yang mau konsep garden party).
Sarapan
Sarapan nikmat!
Ini dia yang paling aku tunggu-tunggu setiap menginap di hotel; Sarapan! Clove Garden Hotel menawarkan menu buffet sarapan yang sangat beragam, mulai dari Western sampai Asian. Wajib coba pancake di sini, enak banget! Kalau kamu doyan minum jamu, di sini juga tersedia, lho.
Pilihan sarapan yang lengkap
Bisa makan di area outdoor juga
Tempat makan bisa pilih di bagian indoor atau outdoor yang menyatu dengan coffee shopEugene the Goat. FYI, di area outdoor ini lumayan dingin, mengingat lokasi hotel yang berada di dataran tinggi Bandung.
BACA JUGA: Ngopi Santai di Eugene the Goat – Dago Pakar, Bandung
Overall, aku menikmati waktu menginap di Clove Garden Hotel – Dago Pakar, Bandung. Cocok untuk kamu yang mau liburan santai bersama pasangan atau keluara. Mengapa ‘liburan santai’? Soalnya, kalau udah di sini, rasanya mau leyeh-leyeh di kamar aja, hahaha.
Kamar Deluxe Clove Garden Hotel Bandung
Untuk harga per-kamar, waktu itu aku dapat rate sekitar Rp300.000an untuk satu malam. Soalnya lagi ada promo pemesanan via website hotel. Kalau normalnya, sekitar Rp600-700.000an per malam. Happy holiday!!
Salah satu bucket list tahun 2018-ku adalah berburu sunrise di Borobudur, candi Buddha terbesar di dunia. Tempat ini emang cukup populer untuk dinikmati di berbagai waktu, mulai dari subuh sampai dengan sore hari. Sewaktu kecil, tiap ke Yogyakarta pasti bakal melipir ke Magelang dan mampir ke Candi Borobudur.
Di blog post kali ini, aku mau sharing pengalaman berburu sunrise di Candi Borobudur. Siapa tau ada yang lagi menyusun rencana untuk ke sini juga, kan~
Pengalaman Berburu Sunrise Borobudur
Menanti matahari terbit~
Pemandangan Candi Borobudur di sisi lain
Berhubung Candi Borobudur baru dibuka pukul 6 pagi, jadi bakal mustahil buat masuk lewat jalur biasa kalau mau berburu sunrise di sini. Salah satu cara yang paling populer adalah melalui Hotel Manohara. Sayangnya, kalau mau menginap di sini agak sulit karena banyak peminatnya. Beberapa kali cari melalui situs booking hotel, full terus, huhuhu.
Selidik punya selidik, ternyata kalau mau menikmati sunrise Candi Borobudur, nggak perlu sampai menginap di Hotel Manohara kok!
Berangkat dari Yogyakarta Pukul 3:00
Pilihan hotelku waktu itu jatuh pada Greenhost Boutique Hotel di Jalan Prawirotaman. Aku dan teman-teman berangkat dari hotel sekitar jam 3:00, naik mobil. Perjalanan lancar banget, ya namanya juga jam segitu, siapa juga yang mau kelayapan. Hahaha.
Waktu itu sampai di Hotel Manohara sekitar azan subuh waktu setempat. Jadi aku solat dulu sebelum bergerak lagi.
Beli Tiket di Lobby Hotel Manohara
Tiket untuk masuk Candi Borobudur di waktu sunrise bisa dibeli di lobby Hotel Manohara. Ada loketnya tersedia. Harga tiket untuk wisatawan domestik waktu itu (bulan Mei 2018) adalah Rp325.000. Kalau wisatawan asing lebih mahal, agak lupa berapa, tapi kalau nggak salah sekitar Rp400.000-500.000
Lobby Hotel Manohara
Tiket Borobudur Sunrise
Kami juga dapat senter untuk dibawa sambil jalan menuju Candi Borobudur. Di sini nggak ada lampu jalan, jadi kalau belum ada matahari ya gelap gulita aja. Hahaha.
Cari Spot Duduk!
Udah banyak yang siap sedia mennati matahari terbit
Ini dia yang lumayan sulit, nggak tahu deh orang-orang di sini pada datang jam berapa. Jam 5:00 aja udah rame banget hahaha. Mungkin harusnya datang lebih pagi lagi, biar dapat spot duduk yang asyik. Sembari nunggu matahari terbit, bisa duduk-duduk atau jalan-jalan keliling candi. Kalau aku sih mending duduk-duduk aja, sambil siapin kamera. Takut posisi idealnya keambil orang, hehe.
Nikmati Sunrise
Matahari terbit waktu itu sekitar 5:20-5:30-an. Kegiatan pas ini ya cuma duduk sambil menikmati keindahannya dan sesekali ambil foto. Ternyata banyak juga yang udah standby emang mau berburu foto di sini.
Mathari udah hampir nongol
Udah mulai kelihatan, yey!!
Nggak banyak orang yang ngobrol di momen matahari terbit ini. Nggak tau emang khusyuk menikmati atau sibuk foto-foto dan Instagram Story… Hahaha.
Jalan-jalan Keliling Borobudur
Foto-foto di Candi Borobudur
Kebetulan ada acara keagamaan juga saat itu
Keliling Borobudur sambil belajar sejarahnya
Kalau matahari sudah terbit sempurna, lalu apa lagi? Bisa jalan-jalan keliling candi dong. Kalau datang sama tour guide-nya, bakal dijelasin sejarah dan cerita dari Candi Borobudur ini. Jalan-jalan sama tour guide ini paling lama sekitar 1 jam aja.
Setelah itu, di pendopo bawah dekat Hotel Manohara akan disajikan sarapan. Cuma teh, kopi, sama roti-rotian sih. Lumayan banget buat ngeganjel perut sebelum perjalanan balik ke Yogyakarta. Waktu itu aku sampai di hotel Yogyakarta lagi sekitar pukul 9:30, masih sempat untuk menikmati sarapan hotel. Hahaha. Laper lagi soalnya…
Hampir tiap sudutnya photogenic!
Habis itu bisa sarapan cantik~
Menikmati sunrise emang bisa di mana aja. Tapi kalau lagi ada rezeki liburan ke daerah Yogyakarta, boleh banget buat melipir ke Candi Borobudur di waktu subuh dan nikmatin sunrise-nya. Rasanya beda deh sama yang biasanya!
Ada yang tertarik buat berburu sunrise di Candi Borobudur?
Bulan Agustus lalu, akhirnya aku dan teman-teman mengeksekusi trip Karimunjawa setelah merencanakannya hampir 3 bulan. Sebenarnya, trip Karimunjawa ini mau dilaksanakan akhir tahun 2018 kemarin, tapi ya namanya juga manusia hanya berencana dan Tuhan yang menentukan. Entah kesambet apa, tiba-tiba waktu itu kami malah impulsif ke Banda Neira.
Karimunjawa ternyata seindah itu!
Di blog post kali ini, aku mau sharing sepenggal cerita selama di Karimunjawa. Selamat membaca!
Merencanakan Trip Karimunjawa
Sepulang dari Banda Neira, aku dan teman-teman langsung bikin rencana buat trip selanjutnya. Sungguhlah, aku sendiri merasa cocok ngetrip bareng mereka, karena tujuan kami sama, yaitu bersenang-senang. Foto-foto demi konten ya sekedarnya aja.
Pilihan agen trip kami jatuh pada @braightkarimunjawa, karena direkomendasikan oleh salah seorang teman di open trip Banda Neira kemarin. Agen trip ini juga lumayan fleksibel, kami bisa upgrade kamar jadi ber-AC, kamar mandi dalam, dan tanggalnya bisa kapan aja asal Kamis-Minggu.
BACA JUGA: Cerita Tentang Open Trip Banda Neira
Rute Menuju Karimunjawa
Ada banyak opsi untuk menuju Karimunjawa. Kebanyakan trip mulainya dari Pelabuhan Jepara. Opsi yang kami pilih adalah menggunakan kereta Jakarta – Semarang, lanjut dengan mobil sampai dengan pelabuhan. Naik kereta bakal habis waktu sekitar 6 jam. Mau lebih cepat? Naik pesawat aja. Tapi mahal. Hahaha.
Kami ambil kereta eksekutif Argo Bromo Anggrek. Berangkat hari Kamis malam dari Jakarta sekitar jam 21:30, dan sampai di Semarang hampir pukul 03:00. Sesampainya di Stasiun Semarang Tawang, langsung dijemput oleh supir yang sudah disiapkan oleh agen trip. Kami naik mobil ke Jepara, dan tiba di pelabuhan sekitar pukul 05:00
Kapal Express Bahari tujuan Jepara-Karimunjawa
Di dekat pelabuhan ada warung yang seperti buka 24 jam. Isinya orang-orang yang mau wisata ke Karimunjawa, tapi lagi nunggu jadwal kapal.
Kapal yang kami naiki adalah Express Bahari, berangkat pukul 09:00 dari Jepara, dengan estimasi perjalanan 2 jam. Ombak di selama perjalanan cukup kencang, saranku sih sedia antimo dan minum sebelum berangkat, supaya nggak perlu ngerasain mabuk laut.
Hari ke-1
Sesampainya di Karimunjawa, kami diantar langsung ke penginapan. Nama penginapan kami adalah Asta Homestay, yang letaknya nggak terlalu jauh dari alun-alun. Bisa jalan kaki malah.
Kamar di dalam Asta Homestay
Kamarnya ada lumayan banyak, di dalamnya juga nyaman dan bersih. Tempatnya masih baru gitu kelihatannya. Pemilik homestay menyiapkan sarapan, makan siang, dan malam. Jadi sebenarnya, nggak perlu ribet cari makan lagi. Semua udah sepaket.
Setelah istirahat sebentar, kami naik motor ke Pantai Bobby. Jalurnya agak terjal, dan berbatu-batu. Karena naik motor, jadi kudu ekstra hati-hati.
Pantai Bobby bersih bangetMain ayunan di Pantai Bobby dulu~
Pantai Bobby ini bersih dan biru banget! Area pantai yang landai juga luas, jadi bisa main-main air sampai puas. Ayunan buat foto ala-ala juga ada, lengkap deh!
Setelah puas main di Pantai Bobby, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Tanjung Gelam untuk menikmati sunset. Kami sampai di sana sekitar jam 17:30, suasana sunset udah berasa banget. Banyak warung-warung juga buat kami menikmati gorengan dan es kelapa. Syahdu banget~
Pantai Tanjung Gelam lumayan ramai!Tentu tak lupa foto-foto
Hari ke-2
Inti dari trip Karimunjawa adalah di hari ini, yaitu berenang sekaligus snorkeling! Karena tujuan utama ke sini adalah untuk menikmati alam bawah laut, jadi kami excited banget.
Berangkatnya dari pelabuhan yang berbeda dengan sewaktu kami datang. Di pelabuhan yang dekat alun-alun ini lebih banyak kapal nelayan dan kapal wisata untuk island hopping.
Spot pertama yang kami datangi ini penuh banget sama ikan-ikan! Untungnya, kami bawa roti yang dibeli di warung pelabuhan Jepara kemarin, jadi bisa sambil kasih makan ikan. Tapi karena banyak banget ikannya, jadi kadang-kadang serasa dikepung pas berenang. Bikin lumayan panik juga, hahaha.
Bawah laut KarimunjawaTerumbu karangnya ada banyak!
Selanjutnya, kami mampir ke Pulau Cemara Besar. Benar-benar deh, pulau ini indahnya kebangetan! Rasanya sampai nggak percaya kalau masih di dekat Pulau Jawa. Kirain yang seindah ini cuma di bagian timur Indonesia. Pasirnya putih lembut, airnya super jernih. Bikin pengen duduk-duduk santai atau bahkan tiduran.
Pulau Cemara BesarDuduk-duduk di air laut yang jernih
Makan siang kami di sini adalah ikan bakar. Rasanya memang agak hambar karena bumbunya nggak sebanyak kalau kita makan di restoran. Tapi makan ikan dengan view pantai yang seindah ini rasanya ngalahin semua restoran itu.
Setelah makan, kami melanjutkan snorkeling di spot kedua. Di tempat ini ada ikan nemo-nya. Ikan lainnya sih sama banyaknya dengan spot yang pertama. Perlu lebih hati-hati berenang di tempat kedua, karena jarak ke terumbu karang lebih dekat dan ada banyak bulu babi.
Di Pulau Menjangan
Setelah puas berenang, kami menghabiskan waktu di Pulau Menjangan. Sayangnya, hiu di penangkarannya hanya tinggal sedikit, karena sempat ada kasus mati mendadak. Baca-baca di berita sih kabarnya diracun. Hiks…
Tentu saja, kami menghabiskan waktu hingga sunset di pulau ini. Lalu kembali ke Pulau Karimunjawa untuk istirahat.
Menikmati sunset sebelum kembali ke Pulau Karimunjawa
Jalan-jalan di Alun-alun Karimunjawa
Night life Pulau Karimunjawa ini ada di alun-alun. Seperti alun-alun kota lain, para pedagang mengitari lapangan, dan kita bisa lesehan makan di tempat yang sudah disediakan.
Aneka seafood di Alun-alun Karimunjawa
Tempat yang paling ramai adalah pedagang seafood. Ikannya ada macam-macam, paling unik adalah ikan Kakatua yang warna-warni ini. Tapi kalau udah dibumbuin dan dipanggang sih ya gosong juga warnanya. Rasanya enak banget! Benar deh kalau banyak orang yang bilang seafood di Karimunjawa itu juara banget!
Cari oleh-oleh atau pakaian juga di sini ada banyak yang jual. Mulai dari ikan asin, kerupuk, sampai dengan T-shirt Karimunjawa. Semua ada!
Hari ke-3
Sebelum kembali ke Jakarta, kami bangun subuh dan langsung berangkat demi menikmati sunrise di Pantai Pancuran. Namun, seperti biasa, manusia hanya berencana dan Tuhan-lah yang menentukan. Ternyata agak berawan dong, jadi nggak kelihatan mataharinya naik.
Sunrise di Karimunjawa
Sebelum balik ke penginapan buat sarapan, kami mampir ke Bukit Love dulu. Ini tempat yang ramai dikunjungi buat wisata selfie. Tapi kami malah datang tanpa mandi dulu. AHAHAHA.
Pemandangan di Bukit Love, KarimunjawaFoto di ‘monumen’ LOVE
Pemandangannya sih iya indah banget, tapi kalau buat foto-foto kayaknya enakan agak siang sekitar jam 10:00-an gitu. Mungkin lebih ramai, tapi cahayanya udah lebih bagus. Sewaktu aku datang, agak tanggung cahayanya. Tapi ya, adem sih jadinya.
Setelah itu, kami kembali ke penginapan untuk sarapan, rapi-rapi sebelum pulang. Sama kayak waktu datang, kami pulang lagi dengan kapal Bahari Express. Jadwal berangkatnya jam 11:00.
Tiba di Jepara jam 13:00. Kami mampir lagi ke warung yang pertama kami datangi sebelum berangkat, solat dan makan siang. Lalu melanjutkan perjalanan ke Semarang naik mobil, dilanjut dengan pulang ke Jakarta naik kereta eksekutif Bangunkarta.
Sampai jumpa lagi, Karimunjawa!
Budget Trip Karimunjawa
Biasanya, ini yang banyak jadi pertanyaan kalau udah bahas soal trip. Jadi, sekalian aja aku break-down untuk budget yang dibutuhkan buat trip Karimunjawa ini:
Kereta berangkat: Argo Bromo Anggrek → Rp375.000
Trip Karimunjawa → Rp900.000
Upgrade penginapan (kamar mandi dalam + AC) → Rp400.000
Kereta pulang: Bangunkarta → Rp415.000
PP mobil Semarang-Jepara → Rp120.000
Jajan-jajan gemas (ini fleksibel) → Rp290.000
TOTAL: Rp2.500.000
Kalau mau lebih murah bisa beli tiket kereta ekonomi dan nggak upgrade kamar. Tapi karena satu dan lain hal, akhirnya kami memilih untuk berangkat dengan budget ini~
Harga trip Karimunjawa 3 hari 2 malam dari @braightkarimunjawa (Rp900.000) ini udah termasuk:
Tiket PP kapal Bahari Express
Transport motor selama di pulau Karimunjawa
Penginapan standar
Makan 7 kali
Kapal untuk island hopping
Tiket wisata di area Karimunjawa
Alat snorkeling
Dokumentasi underwater
Guide lokal
Yuk, ke Karimunjawa!
BACA JUGA: Pengalaman Open Trip ke Pulau Peucang
Ada yang jadi kepingin ngetrip ke Karimunjawa juga? Selamat merencanakan cuti~
Tepat minggu lalu, aku mengikuti trip #JelajahAlamAQUA. Selama 2 hari, kami explore Solo, Klaten, dan sekitarnya. Secara garis besar, trip ini membahas tentang program pemberdayaan masyarakat yang difasilitasi oleh Danone-AQUA untuk membantu konservasi air.
Trip #JelajahAlamAQUA
Tentu saja, trip #JelajahAlamAQUA ini seru banget. Walau cuma 2 hari, tapi rasanya jadi dekat banget dengan teman-teman baru. Nggak cuma hura-hura aja, kami juga belajar banyak sepanjang perjalanan di Solo-Klaten.
5 Hal yang Aku Pelajari dari Trip #JelajahAlamAQUA
Rasanya setiap tempat yang dikunjungi selama 2 hari itu selalu ada pelajaran yang bisa dipetik. Buat aku, trip yang bermula di hulu dan berakhir di hilir ini benar-benar eye-opening. Jadi, apa saja yang aku pelajari?
1. Kita Butuh Air & Air Juga Butuh Kita
Setiap hari pasti kita terhubung dengan air. Mulai dari untuk minum, mandi, mencuci, menyiram, dan lain sebagainya. Sulit sekali kalau harus memikirkan bagaimana kita harus bertahan kalau nggak ada air. Duh!
Sambutan dari Bapak Arif Mujahidin, Corporate Communication Director, di pabrik AQUA
Air mineral kemasan yang diproduksi AQUA berasal dari dataran tinggi di Indonesia. Salah satunya di daerah Klaten, Jawa Tengah. Kalau air diambil terus, apakah nanti bakal kering daerahnya? Apalagi tahun 2019 ini kita melewati musim kemarau yang cukup panjang.
Jawabannya tidak! Asalkan kita bisa mengelola air sebaik mungkin. Mulai dari memakai dan mengambil secukupnya, serta mempertahankan yang sudah ada di dalam tanah. Bahkan, perkebunan nggak selamanya bisa membantu konservasi air jika dijalankan dengan cara yang salah. Misalnya saja di dataran tinggi, jenis perkebunannya harus model terasering, supaya lebih produktif dan menjaga resapan air dalam tanah.
Bunga krisan ditanam sebagai bentuk konservasi airIkut belajar menanam bunga krisan
Di tujuan pertama #JelajahAlamAQUA, kami mengunjungi rumah budidaya krisan di Desa Mriyan, Kabupaten Boyolali, yang merupakan salah satu Hulu Daerah Aliran Sungai (DAS). Bunga-bunga cantik ini ditanam sebagai bentuk konservasi air dan membantu perekonomian warga.
Naik sedikit ke atas, kami juga mengunjungi Stasiun Cuaca Gumuk Indah, yang menjadi lokasi pengamatan curah hujan. Hasil dari pengamatan inilah yang menjadi acuan untuk rencana konservasi air ke depannya.
Foto bersama di Gumuk IndahPemandangan dari atas Gumuk
Dari sini, aku jadi belajar bahwa ada hubungan timbal balik antara air dan manusia. Kita juga wajib menjaga kelestarian air, supaya tetap bisa merasakan kenikmatannya untuk bertahan hidup.
2. Mengeluh Boleh, Tapi Harus Cari Solusinya Juga
Sebagai warga urban, hal-hal selain kemacetan yang biasa aku keluhkan adalah harga gas yang terus naik dan listrik yang suka mati mendadak. Hal-hal ini bikin aku pusing dan menghambat aktivitas. Huft.
Lain halnya dengan warga di Desa Mundu. Para peternak sapi nggak cuma mengolah susu, tapi juga kotorannya. Iya, kotoran sapi bisa mereka olah kembali menjadi biogas yang dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan untuk memasak dan penerangan sehari-hari.
Hasil dari beternak sapi nggak cuma susu aja, lho!
Jujur aja, selama ini aku pikir kotoran sapi cuma mentok diolah jadi pupuk organik aja. Tapi ternyata bisa lebih dari itu, lho!
Nyala api kompor hasil dari biogasPemanfaatan biogas untuk lampu
Katanya, daripada terus-menerus mengeluh soal gas yang harganya mahal atau pasokan listrik yang terbatas, mereka lebih memilih buat bergerak dan mengolah biogas. Duh, rasanya aku ketampar banget. Selama ini cuma bisa mengeluh terus-menerus, tapi nggak berusaha mencari solusinya.
Selain untuk kebutuhan sehari-hari, biogas ini juga bertujuan untuk mengurangi pencemaran air dan tanah di lingkungan Desa Mundu. Keren banget!
3. Sampah Juga Punya Nilai Ekonomi
Kata siapa kresek atau botol bekas itu nggak ada nilainya? Lagi-lagi, trip #JelajahAlamAQUA bikin aku ketampar banget-banget.
Di hari ke-2, kami diajak mengunjungi Bank Sampah Margosaras di Desa Polan, Kecamatan Polanharjo. Fokus utama dari bank sampah ini adalah belajar disiplin untuk mengelola dan memilah sampah rumah tangga. Mereka memisahkan sampah yang bisa dikreasikan, sampah organik (kompos), sampah layak jual (kardus, besi, kaca, dan kertas), serta sampah plastik.
Beberapa sampah seperti kresek ternyata bisa dikreasikan menjadi hiasan cantik yang memiliki nilai ekonomi, lho!
Kerajinan bunga dari kresek sampahSampah yang dijadikan kerajinan tangan tas
Misalnya saja hiasan rangkaian bunga di foto atas ini, kerajinan tangan tas, tempat pensil, dan lain sebagainya. Siapa sangka, sampah yang cuma dibuang gitu aja di rumah kita, ternyata bisa diolah seperti ini. Nggak cuma ramah lingkungan, tapi juga menghasilkan cuan!
Buku tabungan Bank Sampah Margosaras
Bank Sampah Margosaras mengajak warga untuk ikut menabung. Caranya cuma perlu setor sampah yang sudah dipilah-pilah. Kemudian, warga bisa menukarkannya dengan sembako atau ditabung dan diambil ketika dibutuhkan. Semua jejak dituliskan dengan rapi di buku tabungan masing-masing.
4. Lingkungan yang Bersih Bikin Warga & Wisatawan Bahagia
Perjalanan kami lanjutkan ke Taman Kehati yang dibuat oleh Danone-AQUA sebagai tempat konservasi keanekaragaman hayati. Di dalamnya juga terdapat mata air alami Umbul Sigedang.
Berenang di Umbul Sigedang
Air di umbul ini benar-benar jernih! Nggak ada sampah setitik pun. Semua warga dan wisatawan disiplin menjaga kebersihan area ini. Airnya yang segar bikin kami betah berenang!
Setelah itu, kami juga menjajal river tubbing di Sungai Pusur, Dusun Wareng. Kegiatan ini juga mengajak para wisatawan untuk menjaga kebersihan sungai. Jadi, kalau kita lihat sampah tercecer sepanjang perjalanan, kita wajib memungut dan membuangnya ke tempat sampah nanti.
River tubbing di Sungai PusurTerlalu seru, kami jadi susah move on!
Tapi, saking bersihnya sungai ini, kami akhirnya tidak memungut apapun dan hanya menikmati river tubbing. Sungguh, lingkungan yang bersih itu bikin kita bahagia dan nyaman! Setelah ini, kami tentu harus semakin disiplin menjaga kebersihan di lingkungan asal kami masing-masing.
5. Liburan Itu Wajib, Biar Pikiran Tetap Waras
Setiap individu pasti butuh liburan supaya pikiran tetap fresh. Nggak usah muluk-muluk kepingin keliling Eropa, trip dalam negeri yang sederhana seperti #JelajahAlamAQUA ini ternyata juga seru (banget)!
Malah aku menyarankan buat coba ikutan trip yang membuka wawasan seperti #JelajahAlamAQUA, supaya kita juga bisa memetik pelajaran sambil bersenang-senang. Apalagi kalau wawasannya terkait dengan alam yang kita tinggali.
Mencicipi teh bunga telang di Desa PolanTehnya bisa warna-warni gini! Cantik banget!
Nggak cuma nambah wawasan aja, liburan bisa makin seru kalau kita berkesempatan buat ngobrol dengan warga lokal. Atau bahkan mencicipi hasil karya mereka. Seperti misalnya waktu di Desa Polan, kami disuguhi teh bunga telang. Cantik banget, tehnya berwarna biru, dan bakal berubah jadi ungu kalau diberi tetesan air jeruk nipis.
Buat aku, belajar sambil liburan seperti ini lebih mudah dipahami dan diserap di otak. Seminggu setelah trip #JelajahAlamAQUA, aku jadi semakin merasa kalau konservasi air itu penting. Kalau buat yang tinggal di kota besar seperti aku, mungkin agak sulit untuk membuat biogas seperti di Desa Mundu ya pastinya.
Tapi, kita bisa mulai dengan menggunakan air hanya secukupnya saja, menanam tanaman di halaman rumah untuk menambah area resapan, disiplin memilah sampah dan berkreasi dengannya, serta menjaga kebersihan lingkungan.
Makan siang bersama di Gumuk IndahMain games di Taman Kehati, Klaten
2 hari yang padat itu akhirnya berakhir juga. Pelajaran yang dipetik juga amat banyak. Rasanya benar-benar bersyukur bisa ikutan trip #JelajahAlamAQUA ini! Terima kasih banyak Danone-AQUA untuk kesempatannya!
Bagaimana dengan kalian? Apakah saat ini juga sudah tergerak untuk menjaga kelestarian air dan lingkungan? Langkah apa yang kalian ambil? Boleh lho, sharing di kolom komentar!
BACA JUGA: Pengalaman Berburu Borobudur Sunrise dari Hotel Manohara