Menampilkan: 1 - 2 dari 2 HASIL

Minuman Kesehatan Kojima untuk Badan yang Bugar

Ibuku bilang, mengonsumsi madu setidaknya 1 sendok makan, 2 kali per hari itu baik untuk kesehatan. Ibaratnya sebagai multivitamin alami, biar badan jadi bugar. Makanya, di rumah selalu sedia madu, karena selain buat penyedap masakan, madu emang penting juga buat kesehatan. Sekarang ini, kami lagi coba rutin mengonsumsi yang baru, yaitu minuman kesehatan Kojima.

Minuman kesehatan Kojima
Minuman kesehatan Kojima

Mengapa Pilih Minuman Kesehatan Kojima?

Lumayan simpel, karena minuman kesehatan ini cukup istimewa,
diracik dengan dua bahan lainnya, yaitu korma dan jinten hitam (habbatussauda). Kedua bahan ini tentu
memiliki manfaat yang sangat baik buat tubuh.

Korma (Phoenix
Daotylifera)
memiliki banyak kadungan vitamin dan mineral, seperti vitamin
C, B1, B2, A, Niasin, Kalsium, Magnesium, Zinc, dan lain-lain. Manfaat korma
juga ada banyak, mulai dari mengatasi gangguan usus, membantu pertumbuhan
tulang, mengobati anemia, menjaga kesehatan jantung, sampai dengan antioksidan.

Semantara itu, jinten
hitam (Nigella Sativa)
, sering dimanfaatkan dalam berbagai pengobatan
tradisional. Manfaat jinten
hitam (habbatussauda) antara
lain adalah untuk anti bakteri, anti infeksi, anti jamur, dan juga antioksidan.
Dalam dunia medis modern, jinten hitam banyak digunakan untuk mengatasi gejala
diabetes dan menurunkan tekanan darah.

Madu (Mel Depuratum)
sudah sejak lama dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mempercepat
pemulihan, dan juga untuk kecantikan. Secara umum, madu bisa menjadi obat alami
untuk berbagai penyakit, mencegah kanker, mengatasi alergi, meningkatkan
metabolisme tubuh, dan juga antioksidan.

Mengetahui manfaat-manfaat tiga bahan utama Kojima, rasanya
makin yakin buat mulai mengonsumsinya!

Review Kojima

Minuman kesehatan Kojima dikemas dalam botol kaca berukuran 250ml. Di balik tutupnya, ada tambahan mulut botol yang bikin kita mudah mengontrol banyak-sedikitnya yang mau kita konsumsi. Aku sendiri merasa desain pada kemasannya agak kurang, tapi itu nggak memengaruhi kualitas juga sih, jadi nggak apa-apa.

Bagian mulut botol
Bagian mulut botol
Warna minuman kesehatan Kojima
Warna minuman kesehatan Kojima cenderung gelap

Setelah coba tuang ke sendok, warna minuman kesehatan Kojima ini cenderung lebih gelap daripada warna madu pada umumnya. Tentu ini karena ada kandungan lain pada Kojima (korma dan jinten hitam).

Kojima ini aku letakkan di meja, dan nggak pernah disemutin. Tau kan? Madu yang nggak disemutin itu artinya kualitasnya bagus!

Mengonsumsi Minuman Kesehatan Kojima

Secara umum, seperti madu, madu memang baik dikonsumsi dua kali sehari, satu sendok makan. Sama halnya dengan minuman kesehatan Kojima ini yang baik dikonsumsi dua kali sehari. Lebih praktis juga. Kalau dijadikan minuman kesehatan, aku mencampurkan 1 sdt Kojima ke dalam 1 gelas air lemon (supaya nggak terlalu asam). Lalu dikonsumsi saat pagi dan malam hari, buat detoks usus sebelum sarapan dan sebelum tidur.

Air lemon dengan minuman kesehatan kojima
Kojima dicampur dengan air lemon
Pancake dengan minuman kesehatan Kojima
Pancake dengan Kojima

Cara lain mengonsumsi Kojima adalah dijadikan bahan masakan, sebagai pemanis pengganti gula. Misalnya dijadikan topping pancake seperti ini. Manisnya jadi pas banget~

Berapa Harganya? Beli di Mana?

Tertarik buat mencicipi kelezatan minuman kesehatan Kojima
juga? Produk ini bisa dibeli di berbagai supermarket (Ranch Market, Farmers’
Market, Lulu Hypermarket, Kem Chicks, AEON, GS Retail, dan Diamond), serta
toko-toko online seperti Tokopedia, Lazada, dan Gogobli. Untuk kemasan 250ml,
Kojiima dibanderol harga Rp75.000.

Selamat mengonsumsi minuman kesehatan untuk badan yang lebih sehat!

BACA JUGA: Resep Chicken Pesto Pasta untuk Sarapan

————————————–

Let’s connect!  I don’t bite 😀

Facebook | Twitter | Instagram

***

Thank you for reading,
See you on the next post! 

Menjaga Kewarasan & Kesehatan Mental Selagi di Rumah

Belakangan ini rasanya agak jarang menulis di blog ini. Jujur, kondisi yang tak menentu di tahun 2020 ini benar-benar menyita pikiranku. Di dua bulan pertama 2020, perasaan udah mulai campur aduk. Nggak jarang bisa nangis sampai sesengukan. Nafsu menulis pun perlahan menghilang. Padahal, biasanya menulis lah yang menjaga kesehatan mental buat aku.

Minum teh hangat dulu biar tenang~

Masuk bulan ketiga, dikejutkan dengan berita pandemi. Di akhir bulan, kantor mulai menginisiasi WFH (Work From Home), yang masih berlangsung hingga kini.

Kerja dari rumah sebenernya bikin aku lebih fokus. Bahkan, bisa selesai lebih cepat rasanya. Sampai ada waktu buat sore-sore baca berita atau update-an yang berseliweran di timeline sosial media.

Menjaga Kewarasan & Kesehatan Mental Selagi di Rumah

Little did I know, kadang terlalu banyak baca berita itu bikin kewarasan tergoncang. Yaa, tahu banyak informasi emang bagus, tapi kalau terlalu banyak rasanya malah bikin cemas. Apalagi belakangan beritanya kebanyakan negatif. Tambahan lagi, update-an teman-teman yang asumsinya bikin makin cemas. Bikin tidur pun jadi nggak tenang 😢

Perlahan tapi pasti, aku akhirnya mulai keluar dari zona toxic ini. Mungkin ada juga yang sedang merasakan hal serupa, ini adalah beberapa hal yang aku rasa efektif dan bisa dilakukan supaya kewarasan dan kesehatan mental tetap terjaga di kondisi seperti sekarang.

1. Cari Kegiatan Lain Sesuai Minat

Bukan sekedar mengerjakan pekerjaan kantor yang rutin gitu-gitu aja, coba deh cari hobi baru atau kegiatan lain yang disuka.

Dalam hal ini, aku mulai belajar masak. Mumpung di rumah juga, jadi lebih ada waktu buat main ke dapur. Mulai dari donat, gyoza, sampai fluffy omelette ala Jepang, semua dijajal. Nggak semuanya berhasil, ada gagalnya juga. Hahaha.

2. Hindari Sosial Media

Cara ini banyak dipakai sama orang-orang, biar nggak terpapar toxic-nya sosial media, maka hindari aja sosial medianya itu. Cuma dalam persoalanku, ini nggak bisa. Kerjaan kantorku sehari-hari ya buka sosial media 😂

Maka dari itu, aku unfollow atau mute beberapa akun yang terasa toxic. Misalnya terlalu sering share berita yang bikin cemas, atau hoax. Nggak apa-apa, sosial mediamu adalah hakmu. Filter aja timeline sesuai dengan preferensimu sendiri. Ingat, kesehatan mental di atas segalanya.

3. Tetap Silaturahmi Online dengan Inner Circle

Dulu suka mikir kalau ngobrol ngalor-ngidul itu buang-buang waktu, mending istirahat, endebre-endebre. Setelah dirasa sekarang, I took things for granted. Too much…

Yang paling dikangenin ya main sama temen-temen ternyata

Karena nggak ketemu fisik, sosialisasi cuma bisa sebatas chat atau video call. Dua hari sekali nanya kabar, update kehidupan masing-masing. Pas bulan Ramadan, aku salah satu yang ikutan tren kirim-kirim makanan atau kado untuk beberapa teman dekat. Ternyata menyenangkan juga, kayak ngasih kado pas ulang tahun.

4. Belajar Meditasi

Break 30 menit – 1 jam buat meditasi sehari-hari ternyata penting juga. Buat aku, meditasi ini kayak kesempatan aku tarik nafas dalam-dalam, meluapkan emosi dalam pikiran, lalu memikirkan hal-hal baik, biar pikiran jadi positif. Cukup banyak manfaatnya untuk kesehatan mental, yaitu jiwa yang lebih tenang dan bahagia.

Masih belajar pelan-pelan. Kalau mau ikutan belajar meditasi, bisa cek IG @pishiyoga.

5. Olahraga Tipis-tipis

Sebelum masa WFH ini, aku rutin ambil kelas via Class Pass. Sekarang karena terbatas ruang gerak, olahraga cuma bisa di rumah aja. Ngikutin live Instagram @soulboxjkt, @hustlehouse, atau @breathejakarta. Kalau cari gerakan di YouTube, bisa cek video-videonya Yulia Baltschun atau Pop Sugar Fitness.

Alhamdulillah, dari kantor juga provide olahraga virtual tiap hari selama weekday via Zoom. Mulai dari yoga, pilates, sampai body combat.

Kadang juga main badminton pagi-pagi sama suami. Lumayan sekalian berjemur bareng, dapat ekstra vitamin D 🌞

6. Cari Bantuan, Jika Diperlukan

Berhubung sekarang lagi gencar-gencarnya serba online, sebenarnya konsultasi ke psikolog pun bisa melalui aplikasi kok. Kalau andalanku, pakai Halodoc. Udah install lumayan lama, tapi baru berasa banget kepakainya ya sekarang ini.

Chat dengan dokter di Halodoc

Kalau chat sama dokter dan dikasih resep, bisa langsung check out dan obat diantar langsung ke rumah pakai Gojek. Sepraktis itu.

Bonus buatku adalah Halodoc ini bisa dihubungkan ke asuransi, bisa chat dokter dan nebus obat gratis deh. Hehehe.

Di sini ada banyak psikolog, jangan ragu untuk cari bantuan jika sudah merasa membutuhkan. Ingat, kesehatan mental masing-masing adalah yang utama!

7. Pasang Aroma Therapy di Kamar

Dulu aku meremehkan aroma therapy. Cuma sebatas wangi-wangian aja. Nggak bakal butuh deh pokoknya!

Setelah merasa susah tidur selama di rumah aja beberapa bulan, banyak yang menyarankan buat coba pakai aroma difusser. Harganya nggak terlalu mahal ternyata, buat mesinnya bisa dapat harga Rp200.000-an, udah dapat yang bagus.

Essential oil favorit yang bikin tidur nyenyak | Gambar: IG @cahayanaturals

Essential oil-nya bisa beli produk lokal yang nggak terlalu mahal. Pakainya cuma 1-2 tetes aja, jadi cukup hemat. Sejauh ini favoritku adalah Deep Sleep dari Cahaya Naturals buat bikin tidur jadi nyenyak dan Eucalyptus dari Utama Spice buat bikin nafas jadi ringan. Biasanya aku pasang malam-malam saat mau tidur.


Untuk semua yang merasa struggling di masa pandemi ini, mari bergandengan tangan! In shaa Allah semua bisa lekas berlalu, dan kita dikuatkan untuk tetap berjuang setiap hari.

Kalau ada tips-tips lain buat menjaga kewarasan dan kesehatan mental, boleh sharing juga ya!