Menampilkan: 1 - 2 dari 2 HASIL

1 Day Trip di Singapore, Ke Mana Aja?

Februari kemarin, aku sempat jalan-jalan ke Singapore, SATU HARI AJA alias pulang-pergi. Pernah ada yang kepikiran buat 1 day trip ke Singapore juga kayak aku? Hahaha.

Gardens by the Bay

Jarak Jakarta-Singapore itu cuma 2 jam naik pesawat, bahkan sekarang kalau mau ke Bandung aja bisa 4-5 jam. Huft. Moda transportasi umum di sana juga sudah sangat baik, mau jalan-jalan pun gampang, nggak perlu sewa mobil atau motor segala. Sayangnya cuma satu, di sana serba mahal! Kebayang nggak, beli aqua botol 600ml aja bisa S$ 2 atau setara Rp20.000-an. Kalau mau nginep, expense juga akan semakin bengkak. So, why not jalan-jalan dalam satu hari aja?

Rekomendasi Itinerary 1 Day Trip Singapore

Jadi ini dia ititnerary rekomendasiku untuk 1-day trip di Singapore:

Naik Pesawat Subuh

Salah satu kunci utama 1-day trip adalah, DON’T WASTE YOUR TIME! Pesanlah tiket pesawat paling pagi. Kemarin aku dapat yang jam 6 pagi, mendarat di Changi Airport sekitar jam 9 pagi. Aku sarankan untuk pergi tanpa bagasi, jadi nggak perlu nunggu baggage-claim. Bawa ransel aja cukup.

Jalan-jalan Naik MRT

Singapore Tourist Pass

Dari terminal 2 Changi Airport, turun ke bawah menuju stasiun MRT. Kalau belum punya kartu Ez-Link (kartu langganan transportasi umum di Singapore, bisa di-topup, berlaku sekitar 5 tahun sejak pembelian), aku rekomendasi buat beli 1-day tourist pass seharga S$ 10 dengan deposit S$ 10, jadi total siapkan uang S$ 20. Sebenarnya kalau aku selalu prefer naik MRT daripada bus, karena bus nunggunya suka lama. Hahaha.

Brunch di Tiong Bahru Bakery

Ini salah satu bakery yang lagi happening banget di antara warga Singapore dan turis juga. Naik MRT  dari terminal 2 Changi Airport, transit di Tanah Merah, ke jalur East West Line (warna hijau), turun di Tiong Bahru MRT Station, jalan sekitar 10 menit.

Tiong Bahru Bakery
Selamat datang di Tiong Bahru Bakery!
Croissant di Tiong Bahru Bakery
Croissant favorit di sini!

Di sini menu rekomendasinya adalah croissant. Konon katanya adalah yang terenak se-Singapore, dan bahkan lebih enak daripada di Perancis. Kalau lapar, pesan yang isi daging saja. Btw, air mineral di sini gratis, minum yang banyak aja daripada kehausan nanti. Hehehe.

BACA JUGA: Weekend Brunch di Tiong Bahru Bakery, Singapore

Foto-foto di Haji Lane

Rasanya emang kurang lengkap kalau main ke Singapore, tapi nggak mampir buat foto OOTD di Haji Lane. Sebenarnya paling enak datang ke sini pagi-pagi. Karena MASIH SEPI, jadi nggak ada yang photobomb hahaha. Pinter-pinter aja nyari spot yang bagus, di sini ada banyak. Jangan lupa bawa air minum, karena cuaca biasanya lumayan panas.

Kafe di Haji Lane
Duduk-duduk di kafe Haji Lane
Foto OOTD di Haji Lane
Foto-foto di Haji Lane

Cara ke sini adalah naik MRT, dari Tiong Bahru naik jalur East West Line (warna hijau), turun di Bugis MRT Station. Lalu, jalan ke arah Haji Lane.

Makan Siang di Zam Zam

Salah satu restoran halal di daerah Bugis yang wajib dicoba! Biasanya lumayan penuh, tapi pelayanan di sini cepat (banget), jadi kalaupun nunggu nggak perlu lama. Menu yang wajib dicoba adalah Murtabak Rusa. Rasanya mirip-mirip daging sapi, tapi teksturnya sedikit lebih keras. Untuk minum, pesan teh tarik.

Foto-foto di Merlion Park dan Marina Bay Sands

Kalau pertama kali ke Singapore, rasanya kurang afdol kalau nggak foto bareng patung Merlion. Dari Bugis MRT Station, naik jalur East West Line (warna hijau), turun di Raffles Place, lalu jalan sedikit. Foto-foto di patung Merlion ini emang agak untung-untungan, kadang ramainya nggak ada obat, kadang juga sepi.

Marina Bay Sands, wisata di Singapore
Marina Bay Sands

Jangan lupa juga untuk foto di depan hotel Marina Bay Sands yang iconic di Singapore ini ya! Susurin terus jalanan ini menuju Gardens by the Bay (kurang lebih sekitar 30 menit jalan kaki).

Gardens by The Bay, Makan Malam di Satay by the Bay

Masuk ke Gardens by the Bay ini gratis, yang bayar itu kalau mau naik ke OCBC Skyway, masuk ke dalam Flower Dome atau Cloud Forest. Kalau mau hemat biaya, bisa jalan-jalan di tamannya aja. Kalau udah mulai gelap, Supertree Groove yang iconic di Gardens by the Bay ini juga keren banget, lho!

alan lagi ke bagian belakang menuju Satay by the Bay. Ini adalah semacam food court dengan pilihan makanan yang sangat beragam, mulai dari BBQ, chinese food, dan western food. Rekomendasiku adalah cobain sate di sini. Pilihan dagingnya ada chicken dan mutton (kambing). Bedanya dengan sate di Indonesia, sate di Singapore ini disajikan dengan bumbu kari. Lontongnya cuma 4 potong, tapi gede-gede banget.

Pulang ke Changi Airport, Naik Pesawat Paling Malam

Nggak jauh dari Satay by the Bay, ada halte bus Gardens by the Bay. Naik bus no 400 (sebenarnya sih ini memang satu-satunya bus yang lewat di sini), turun di halte Marina Bay MRT Station. Naik MRT jalur North South Line (warna merah), transit di Raffles City, pindah ke jalur East West Line (warna hijau), lalu transit lagi nantinya di Tanah Merah, pindah ke jalur yang menuju Changi Airport.

Singapore di malam hari
Singapore di malam hari

Tips 1 Day Trip di Singapore

Sebelum memulai dan merencanakan 1 day trip di Singapore, ada beberapa hal yang aku rekomendasikan buat kamu, yaitu:

  • Bawaan yang ringkas, kalau bisa sih pakai ransel. Nggak perlu bawa barang-barang yang ajaib dan cuma berat-beratin tas aja.
  • Gunakan kabin bagasi aja (biasanya maksimal 2 tas), supaya hemat waktu nggak perlu nunggu bagasi segala.
  • Gunakan sepatu yang nyaman. Di Singapore ini bakal banyak (banget) jalan kaki, jadi pastikan kamu menggunakan sepatu ternyamanmu ya!
  • Web check-in penerbangan keberangkatan dan pulang, supaya nggak perlu lama antri check-in lagi sewaktu di bandara. Print semua boarding pass.
  • Kalau mau belanja oleh-oleh atau kosmetik, baiknya di Changi Airport aja pas mau pulang, supaya bisa masuk kabin semua belanjaannya, baik yang volumenya kecil ataupun besar. Kalau belanja di luar dan lebih dari 100ml, nanti bakal disita di pemeriksaan.

Kira-kira begitulah tips itinerary 1 day trip di Singapore ala aku. Kalau kamu main ke Singapore, paling ingin jalan-jalan kemana nih? Share di kolom komentar ya!

——————————————————————————–

Let’s connect!  I don’t bite 😀  

Facebook | Twitter | Instagram

***
Thank you for reading,
See you on the next post! 

1.352083103.819836

Belajar Masak Es Cendol Chia Sambil di Rumah Aja

Bulan Ramadan kali ini agak beda dari biasanya. Kalau tahun lalu kita masih ngalor-ngidul ngabuburit sambil cari takjil, lanjut bukber di sana-sini, tahun ini justru kita harus menetap di rumah. Iya, semua demi usaha bersama untuk flatten the curve.

Bosan? Bagiku nggak juga.

Ada yang udah sampe belajar masak es cendol sendiri selama di rumah aja?

Di hari-hari biasa, aku bisa menghabiskan 2-3 jam di jalan menuju dan dari kantor. Karena sekarang di rumah seharian, waktu itu bisa dialokasikan untuk hal-hal lain. Dalam hal ini, kalau aku biasanya masak. Sebulan pertama work from home (WFH), aku banyak banget masak. Bahkan sering sharing di Instagram Story juga resep-resep ringan atau tips masak lainnya. Masuk bulan Ramadan, mood memasak malah jadi semakin menurun. Bisa jadi karena mati gaya.

Belajar Masak Es Cendol Chia bareng FWD Life

Ngepas dengan semangat yang menurun, aku kedapatan info soal FWD yang mau bikin live di Instagram bareng Chef Putri Miranti dengan host Gita Bhebhita. Topiknya sudah barang tentu tentang masak-masakan~

Pada kesempatan itu, Chef Putri sharing resep Es Cendol Chia. Cukup penasaran karena suka jajan cendol, tapi nggak pernah cari tau cara bikinnya. Apalagi ngebayanginnya buat takjil, pasti enak banget. Buat yang juga mau coba bikin Es Cendol Chia, silakan contek resepnya di bawah ini.

Bahan-bahan:

  • 50 gr tepung beras
  • 1 bungkus agar-agar plain
  • 500 ml air
  • Secukupnya pasta pandan
  • Sejumput garam
  • 1 sdt chia seed
  • Susu
  • Sirup secukupnya

Cara Membuat

  1. Masukkan tepung beras, agar-agar, pasta pandan, garam ke dalam panci. Tuang air, aduk rata, lalu nyalakan kompor.
  2. Setelah matang, gunakan cetakan cendol. Masukkan langsung cendol ke dalam air es supaya cepat mengeras. Jika tidak punya cetakan, bisa gunakan plastik segitiga yang digunting ujungnya.
  3. Tuang sirup ke dalam gelas, larutkan dengan susu.
  4. Tuang cendol, lalu chia seed di atasnya.
  5. Sajikan dengan topping es krim atau sesuai selera!

Buka Bersama Virtual Bareng FWD Life

Keseruan bareng Chef Putri dan Gita dilanjutkan di hari berikutnya. FWD mengadakan acara bukber yang lebih private lewat Zoom bersama para peserta Instagram Live kemarin. Walau tak bisa bertemu fisik, bukber virtual ini tetap terasa menyenangkan.

Rangkaian acaranya sederhana, sambutan dari Ibu Maika Randini, Chief Marketing Officer FWD Life, lalu dilanjut dengan Q&A session bersama Chef Putri. Bisa tanya-tanya lagi seputar Es Cendol Chia kemarin atau masakan lainnya. Di sini mungkin aku jadi salah satu peserta yang banyak tanya. Ya, mumpung dikasih kesempatan, kan?

Ada beberapa tips bikin cendol yang di-share, yaitu:

✔️ Pas nyetak cendol, dituang langsung ke air es supaya cepat mengeras.
✔️ Kalau nggak punya alat cetakan cendol, bisa pakai plastik segitiga yang digunting ujungnya.

Semoga habis ini bisa bikin cendol enak juga ya!

Sebenarnya sharing session soal masak-masak ini nggak terbatas di menu Es Cendol Chia aja, aku sempat tanya-tanya soal tips baking kue kering sampai masak gyoza kok. Hitung-hitung juga sambil mengisi waktu untuk kegiatan positif di bulan Ramadan, biar nggak stres kerja mulu. 

Bikin Ramadan Semakin Positif Bareng SOS Children’s Village Indonesia

Ngomong-ngomong soal kegiatan positif di bulan Ramadan, sewaktu bukber virtual kemarin, Ibu Maika sempat mention soal FWD Life yang turut mendukung SOS Children’s Village.

SOS Children’s Village ini adalah lembaga non-pemerintah yang berdedikasi untuk mengasuh anak-anak yang ditinggalkan dan/atau kehilangan orang tua. Sudah 70 tahun mereka bergerak di bidang ini.

Di masa pandemi ini, FWD Life dan SOS Children’s Village mengajak kita untuk menjadi lebih peka dengan kondisi sekitar. Nyatanya, PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar memberikan dampak yang cukup signifikan pada banyak orang, terutama masalah kesejahteraan. Maka dari itu, program ini mengajak kita untuk memberikan support kepada anak-anak yang terlahir dalam kondisi keluarga yang rentan, supaya mereka bisa tetap beraktivitas seperti kita, bisa bermimpi, dan mencapai cita-citanya.

Jika kamu menginginkan Ramadan yang lebih positif, tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain, bisa mulai dengan ikut berdonasi di program ini. Caranya? Klik aja https://bit.ly/dirumahajabarengFWD.